- Keberlanjutan: Menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan, serta memastikan keberlanjutan sumber daya alam.
- Kesejahteraan: Meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan, memerangi kemiskinan, dan menciptakan lapangan pekerjaan yang layak.
- Etika dan Moral: Menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral dalam kegiatan ekonomi, seperti transparansi, akuntabilitas, dan kejujuran.
Penulis yang tinggal dan berasal dari Bekasi mengamati adanya potensi ekonomi syariah yang dapat menjadi modal kuat untuk menjadi pionir ekonomi syariah di Indonesia. Mayoritas penduduk Bekasi adalah Muslim, yaitu sekitar 92% (Kemenag Kota Bekasi, 2023) dari jumlah penduduk 2.948.736 jiwa (BPS Kota Bekasi, 2023). Mayoritas penduduk muslim di Kota Bekasi berasal dari suku Sunda, Betawi, Jawa, dan Batak. Kota Bekasi memiliki banyak masjid dan pesantren, menunjukkan bahwa Islam memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakatnya.
Jumlah penduduk Muslim yang besar memberikan basis pasar yang kuat untuk produk dan layanan syariah. Keberadaan industri halal Bekasi juga menjadi terdepan di Indonesia, seperti Kawasan Industri Halal Modern Cikande. Hal ini membuka peluang besar bagi pengembangan ekonomi syariah, khususnya di sektor industri pengolahan makanan halal, kosmetik halal, dan farmasi halal. Bekasi memiliki potensi besar untuk mengembangkan wisata halal, seperti wisata religi, wisata kuliner halal, dan wisata edukasi syariah.
1. Wisata Religi:
- Masjid Agung Al-Barkah: Masjid terbesar di Bekasi ini menjadi ikon wisata religi yang menarik banyak pengunjung.
- Masjid Kranji: Masjid bersejarah dengan arsitektur Tiongkok yang unik.
- Vihara Boen Tek Bio: Vihara Buddha terbesar di Bekasi dengan arsitektur yang indah.
- Klenteng Hok Lay Kiong: Klenteng tertua di Bekasi dengan sejarah panjang.
2. Wisata Kuliner Halal: