Mohon tunggu...
Galih Adithia
Galih Adithia Mohon Tunggu... Freelancer - Sang Petualang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Leave your comment bellow !

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bagaimana Jam Tubuh Mengatur dan Memengaruhi Hidup Manusia?

3 Juni 2023   16:20 Diperbarui: 10 Juni 2023   12:47 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Masyarakat sepanjang waktu menciptakan tantangan bagi jam internal kita. Ada banyak situasi modern yang dapat menganggu ritme dan beberapa dapat menyebabkan masalah kesehatan," kata Sesma.

Misalnya saja, pekerja shift yang harus bekerja setelah matahari terbenam. Hal ini bertentangan dengan jam biologis. Mereka bisa saja lelah di tempat kerja dan sulit tidur di siang hari setelah bekerja.

Studi juga menunjukkan pekerja shift memiliki peningkatan risiko penyakit jantung, gangguan pencernaan, kanker, depresi dan masalah kesehatan lainnya. Sebuah penelitian baru pun mengungkapkan orang yang akan lebih terdampak dengan perubahan jam tubuh adalah pria.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science Translational Medicine ini menyebut pria cenderung memiliki kesehatan yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke jika jam tubuh mereka tidak selaras. Temuan ini didapat setelah para ahli menganalisis data kesehatan dari lebih dari 92.000 orang dengan riwayat kerja shift (pekerjaan yang berlangsung di luar jam 7 pagi-6 sore, baik secara tetap atau bergilir).

Sementara menurut peneliti, perempuan lebih tangguh dalam menghadapi perubahan jam tubuh. Pekerja shift perempuan juga ditemukan tidur lebih nyenyak daripada pria.

Tantangan dunia modern lainnya adalah paparan barang-barang elektronik seperti salah satunya ponsel, yang saat ini tidak bisa dilepaskan dari kehidupan seseorang, bahkan hingga menjelang tidur. Perangkat tersebut memancarkan cahaya yang diperkaya dengan panjang gelombang pendek, dikenal sebagai cahaya biru. Cahaya yang terpancar ini telah terbukti mengurangi atau menunda produksi alami melatonin di malam hari dan mengurangi rasa kantuk.

Cahaya biru juga dapat mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan dalam fase tidur yaitu slow wave dan Rapid Eye Movement (REM), dua tahap dalam siklus tidur yang penting untuk fungsi kognitif. Ini yang akhirnya mengacaukan jam tubuh dan pada akhirnya menimbulkan segala macam reaksi tidak sehat. Yang terlihat dengan jelas tentu saja kualitas tidur yang buruk dan cenderung merasa lelah keesokan harinya.

Menjaga Jam Tubuh untuk Kesehatan dan Produktivitas 

Dengan berbagai uraian ini, menjaga siklus harian tubuh agar tetap seimbang merupakan salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan untuk kesehatan secara keseluruhan. Tapi bukan hanya itu saja, memahami ritme tubuh sendiri juga dapat memberikan efek positif terhadap produktivitas seseorang.

Dengan mempelajari cara kerja jam tubuh, Donna McGeorge penulis buku, pembicara dan coach produktivitas menyebutkan, seseorang dapat memahami bahwa ada waktu optimal untuk kinerja otak yang lebih baik saat bekerja.

Ini artinya, seseorang bisa menjadwalkan pekerjaan terpenting saat tubuh dan otak berada dalam kondisi paling terjaga, waspada, dan siap beraksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun