Mohon tunggu...
Galidhan Ega badar
Galidhan Ega badar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

suka main badmintoon

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perubahan di Musim Gugur

13 Desember 2023   09:22 Diperbarui: 13 Desember 2023   09:33 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tentu, berikut adalah sebuah cerpen pendek yang berjudul "Perubahan di Musim Gugur":

---

Musim gugur telah tiba, dan daun-daun pohon berubah warna menjadi kemerahan seiring perubahan cuaca. Di sebuah desa kecil yang terletak di lereng bukit, hiduplah seorang wanita tua bernama Nenek Sofia. Nenek Sofia tinggal sendirian di rumah kecilnya yang terbuat dari batu dan kayu.

Setiap pagi, Nenek Sofia senang duduk di kursi goyangnya di teras depan, sambil menikmati keindahan alam di sekitarnya. Namun, di tahun ini, musim gugur membawa perubahan yang lebih dari sekadar warna-warni daun.

Suatu hari, Nenek Sofia melihat seorang anak kecil yang tampak kebingungan di depan rumahnya. Anak itu, seorang bocah laki-laki dengan rambut kusut dan baju yang koyak, terlihat kehilangan arah. Nenek Sofia dengan cepat mendekati anak itu.

"Hai, sayang. Apakah kamu butuh bantuan?" tanya Nenek Sofia dengan ramah.

Bocah itu menoleh dan tersenyum kecut. "Saya tersesat, Nenek. Saya tidak tahu jalan pulang."

Nenek Sofia tersenyum penuh kebaikan. "Jangan khawatir, sayang. Ayo masuk dan minum sesuatu. Saya akan membantu kamu menemukan jalan pulang setelah itu."

Bocah itu setuju, dan Nenek Sofia membawanya ke dalam rumahnya. Mereka berdua duduk di ruang tamu yang hangat, di mana api unggun di perapian menyala. Nenek Sofia memberikan secangkir teh hangat kepada bocah itu.

Seiring berjalannya waktu, Nenek Sofia dan bocah itu, yang bernama Rafi, mulai berbicara. Rafi menceritakan kisahnya, bagaimana ia tersesat karena mencoba mencari jalan pintas pulang dari sekolahnya. Nenek Sofia mendengarkan dengan penuh perhatian.

Ternyata, Rafi berasal dari keluarga kurang mampu, dan ia sering merasa kesepian di rumahnya yang sepi. Nenek Sofia merasa simpati terhadap Rafi dan memutuskan untuk membantu.

Sejak saat itu, Nenek Sofia dan Rafi menjadi teman baik. Nenek Sofia memberikan pelajaran kepada Rafi tentang kehidupan dan kebaikan. Mereka sering duduk di teras depan, menikmati musim gugur yang membawa perubahan tidak hanya pada daun, tetapi juga dalam kehidupan keduanya.

Musim gugur berlalu dengan cepat, tetapi persahabatan Nenek Sofia dan Rafi terus berkembang. Rafi tidak lagi merasa kesepian, dan Nenek Sofia merasa bahagia karena telah memberikan arti baru pada musim gugur di rumahnya.

Dan begitulah, di musim gugur yang indah itu, sebuah pertemuan tak terduga membawa perubahan positif dalam hidup Nenek Sofia dan Rafi. Mereka belajar bahwa kebaikan dan persahabatan dapat tumbuh di antara warna-warni musim gugur yang penuh keajaiban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun