Selain itu dengan kita hadir di prosesi pemakaman, Â setidaknya kita bisa menghibur dan menguatkan kepada keluarga yang ditinggalkan. Â Sebagai saudara atau tetangga kita bisa memberi dorongan untuk tetap tabah walaupun telah ditinggal oleh keluarga tercinta. Suatu saat kita juga akan mengalami kejadian serupa, Â maka kita akan bisa belajar dari peristiwa kematian orang lain.Â
Agama juga melarang bagi keluarga duka untuk berlarut-larut dalam suasana sedih berlebihan. Â Karena kematian adalah suatu keniscayaan. Â Hanya saja waktunya bergiliran. Â Tergantung jatahnya masing-masing orang berbeda. Allah punya hak prerogatif untuk mengambil nyawa setiap hambanya. Â Tidak selalu yang tua yang diambil. Â Jadi jangan menunggu tua untuk beramal baik. Â Karena kita tak pernah tahu nyawa kita diambil oleh-Nya.Â
Demikian catatan perjalanan saya hari ini ke Kabupaten Kulonprogo hanya sekedar untuk Takziah. Â Dan ternyata dari takziah ini mengajarkan banyak hal tentang nilai tolong-menolong, Â kepedulian, Â sosial, Â ingat mati, Â dan tentu dapat menguatkan keimanan kita kepada Tuhan YME.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H