Mohon tunggu...
Galeh Cahya Ramadhan
Galeh Cahya Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa (43222010016)

Ingin menjadi manusia yang berguna

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Visi Misi Semar pada Upaya Pencegahan korupsi

12 November 2023   04:45 Diperbarui: 12 November 2023   04:45 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.canva.com/design/DAFz4qIvGFI/UJUCSSxC5NrA6mGv7u3R6w/view?utm_content=DAFz4qIvGFI&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=edito

2. Kuncung Putih : Kuncung biasanya untuk anak anak, warna putih sebagai wujud orang tua. Seorang pemimpin harusnya tua (luas dan dalam) pandangan dan pikir-annya, namun bijaksana dalam menyampaikan pandangan tuanya itu. Pemimpin harus selalu bijaksana kepada semua golongan rakyat baik golong-an tua, muda bahkan anak-anak.

3. Muka tengadah : Pandangan selalu jauh kedepan, kalau berjalan Semar memandang keatas sebagai simbol bahwa seorang pemimpin harus memiliki optimisme yang tinggi, dan kesadaran akan adanya kekuatan yang menentukan dari atas (Tuhan) sehingga harus selalu mengingat dan memohon petunjuknya

4. Mata dan Bibir : Mata Semar rembesan (menangis) dan bibir tersenyum, seorang pemimpin harus selalu selalu perhatian kepada rakyatnya, mudah tersentuh dengan penderitaan rakyatnya. Seorang pemimpin harus selalu tampil tersenyum, memberikan penyejuk dan hiburan bagi rakyatnya, tidak menampakkan kegelihasan dan kegundahan hatinya. Seorang pemimpin harus melihat kondisi rakyat dari sudut pandang mereka, bukan dari sudut pandang kekuasaan. Mulut cablek juga dapat dipahami bahwa pemimpin haruslah pandai dan cakap dalam berbicara, pandai menyampaikan ide dan gagasannya.

5. Hidung Sunthi : Seorang pemimpin haruslah tajam penciumannya, tajam untuk bisa memahami berbagai gejala dan persoalan yang dihadapi oleh rakyatnya.

6. Telinga : Semar menggunakan anting ombok abang (cabe merah) mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus siap mendengarkan semua keluh kesah rakyatnya, menerima saran dan kritik dari siapapun, dan siap menerima kritikan sepedas apapun (tidak anti kritik).

7. Tangan Nuding : Seorang pemimpin harus dapat menjadi panutan yang menunjukkan kearah kebenaran, mencarikan solusi terhadap semua persoalan yang dihadapi rakyatnya. Pemimpin adalah heseming samar-samar, penuntun pada makna kehidupan. Pemimpin adalah Badranaya yang terus membangun dan melaksanakan perintah Tuhan demi kesejahteraan rakyatnya. Seorang pemimpin harus memberikan jalan dan perlindungan kepada siapapun.

8. Badan Bunder Seser (Ngropoh) : Seorang pemimpin harus memiliki tekad yang bulat, cita-cita yang kuat (gede atine lan mantep ciptane), dengan tingkah laku yang memikat. Seorang pemimpin tidak melihat suatu usulan datang dari mana, melainkan bagaimana mempertimbangkan dan menjalankan usulan yang baik demi kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya

9. Pocong Dhagelan : Pemimpin harus mikul dhuwur mendhem jero, menghargai jasa siapapun dan menyembunyikan aib atau segala yang tidak baik. Segala yang buruk dile-takkan dibelakang, tidak diumbar atau dipertontonkan.

10. Pakaian Kampuh Poleng : Seorang pemimpin haruslah mampu mengendalikan hawa nafsunya, mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadinya. Seorang Pemimpin harus lebih menghormati golongan rakyat jelata dibandingkan golongan atas maupun kaum borjuis (orang kaya).

11. Posisi Semar jongkok sekaligus berdiri : Seorang pemimpin harus selalu siap-sedia melayani rakyatnya, selalu dekat dengan rakyat, berperan ganda sebagai majikan sekaligus pelayan. Pemimpin adalah bojoganti, pelayan yang selalu setia, dan bertanggung jawab pada kewajibannya.

https://www.canva.com/design/DAFz4vXLLsM/UweRMcyXDnDiiNQsOBdHqQ/view?utm_content=DAFz4vXLLsM&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=edito
https://www.canva.com/design/DAFz4vXLLsM/UweRMcyXDnDiiNQsOBdHqQ/view?utm_content=DAFz4vXLLsM&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=edito

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun