Mohon tunggu...
Ga Law
Ga Law Mohon Tunggu... profesional -

Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tanggapan atas 'Rapor Merah' Jokowi

14 Oktober 2013   08:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:34 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hendra Boen, WNI, menulis rinci dalam "Rapor Merah Setahun Pemerintahan Jokowi-Ahok. Karena rinci ya mudah ditanggapi. Satu per satu. Point demi point. Kalau masih ada lagi yang tertinggal, silahkan diposting lagi saja.

http://politik.kompasiana.com/2013/10/13/rapor-merah-setahun-pemerintahan-jokowi-ahok-601043.html

1. Pademangan sudah langsung dibersihkan sampahnya. Selesai 7 hari. Dan tetap dilakukan sampai sekarang. Padahal puluhan tahun sebelumnya dibiarkan saja. Kalau penduduk nyampah terus, salah yang sudah memperbaiki?  Nyantai saja, perbaikan kamoung kumuh Jakarta diselesaikan secara sistem, tunggu saja gilirannya.


http://news.detik.com/read/2012/10/19/064109/2066638/10/dinas-pu-dki-keruk-sampah-di-kali-pademangan

http://www.youtube.com/watch?v=zGYDSw9rLaI

2. Gubernur mana yang pernah berhasil menggerakkan seluruh unsur TNI untuk melakukan reaksi cepat tanggul jebol? Jokowi memberi bkti, bukan janji.Ide deep tunnel sudah terbukti bermanfaat di Malaysia. Disini diganjal rame2. Salah yang punya ide atau yang mengganjal? Beri alasan kenapa deep tunnel tidak bisa meredam banjir. Soal dicopas dari Discovery channel, dimana salahnya mencontoh yang baik? Gubernur2 sebelumnya tidak pernah kepikir hal ini.

Banjir Jakarta Utara? Begitu banyak anggota TNI digerakkan termasuk alutsistanya untuk membantu warga gampang banget digoogle. Mata lo kemana (Foke mode:ON)

3. Tanya warga Jakarta penerima KJS dan KJP, betapa mereka sangat terbantu. Bahwa pasien meledak dimasa awal pembagian itu euphoria saja. Mall saja kalau baru dibuka pengunjungnya meluap. Sekarang bagaimana setelah stabil. Sekaya apapun orang bisa miskin kalau hrs bayar rumah sakit. Ledakan diawal masa itu juga membuktikan sebelum Jokowi, berapa banyak warga sakit yang tak mampu mendapat pelayanan kesehatan. Nunggu kematian dirumah saja. Tentang penyalah gunaan uang KJP oleh siswa, ya biasa saja. Gubernur mana yang berani memberi bea siswa kepada semua pelajar? Padahal uangnya ada. Ngiri ya kalau orang miskin dikasih gratis berobat dan sekolah? Takut mereka jadi pinter dan ga bisa diperbudak seenaknya?

4. Masak blusukan disebut mbolos kerja. Itu bagian dari manajemen kontrol, sehingga pelaksana proyek dan program tidak bisa maling seenaknya. Keluhan rakyat didengar, langsung diantisipasi dengan sistem. Belum ada Gubernur secerdas ini melawan pencolengan di Jakarta tanp[a banyak bicara. Bagi tukang maling, blusukan Jokowi memang bikin mati kutu. Karena Jokowi bisa berada dimana saja kapan saja. Tanpa ribet protokoler. Tong hilap nya...

5. Kelambatan pengesahan APBD memang fakta, tetapi bukan kesalahan DPRD saja. Pada masa peralihan Gubernur, RAPBD sudah masuk ke DPRD. Jokowi-Ahok perlu memasukkan program unggulan Jakarta Baru. Kalau RAPBD ga direvisi, kaya apa jadinya Jakarta? Belum lagi Jakarta Baru makin tertunda. Gimana sih mikirnya? Memang dengan transparansi dan akuntabilitas tidak memungkinkan mark up dan korupsi. Harus itu. Salahnya dimana? Ribuan maling yang terlanjur nyogok pejabat lama kecewa.

6. Waduk Pluit? Ha ha haa, yang paling kecewa penghuni liar yang punya banyak kontrakan. Diganti rusun cuma 1 unit. Sama dengan para pengontraknya. Hilanglah penghasilan haram. Gubernur mana yang begitu berani memberikan unit rusun full furnished kepada penghuni liar? Membuatkan arena rekreasi gratis?  Itu pemihakan nyata kepada masyarakat miskin. Googling saja kemajuan normalisasi waduk pluit dan lainnya. Dijamin makin sakit hati lihat kemajuan begitu pesat.

CSR? CSR itu berasal dari pengusaha. Pasti pengusahanya juga mengikuti apakah digunakan dengan benar. Kalau ga benar ya ntar dikasih ke yang lain saja. Ahok Center itu relawan pendukung Jokowi Ahok, bukan kelompok pengangguran. Ahok Center ingin memastikan bahwa pelaksanaan penerimaan CSR dilakukan secara bertanggung jawab dan dapat dipercaya oleh para penderma CSR. Yang kecewa pastilah kelompok pencoleng yang ingin menyelewengkan bantuan CSR. Ga bakal kebagian deh. Semua bantuan CSR masuk ke masing2 kamar unit, bukan sekedar ditumpuk dikantor rusun lalu dijadikan bancakan. Maaf ya, ini jaman baru, pencoleng minggir saja. sejauh ini pemberi CSR merasa puas bahwa Pemprov DKI memang dapat dipercaya. Bantuan nyampai kealamatnya. Bukan diselewengkan.

7. Kebalik. Justru seremoni sangat jarang dan biayanya murah sekali. Dulu yang bikin teks pidato saja digaji puluhan juta. Dikit2 upacara dengan biaya ratusan juta. Sekarang ga ada itu, ga ada. Kroni EO dan perusahaan catering kecewa. Peresmian blok G Tanah Abang yang monumental saja diselenggarakan alas kumpul2 saja. Duitnya dibelikan mobil untuk hadiah kepada konsumen Blok G terbaik. Itu caranya mendongkrak pemasaran.

Banjir paling parah sepanjang sejarah? Tahun 2007 lu ada dimana? Banjir di Jakarta itu sudah ratusan tahun dianggap takdir. Baru Jokowi yang bisa memutus siklus banjir 5 tahunan, dengan menebar 80 ton garam dilangit selat sunda dan laut selatan untuk memindahkan lokasi hujan. Tahun 2012/2013 Jakarta terbebas dari banjir 5 tahunan. Itu fakta. Jadi kalau tahun ini pekerjaan normalisasi waduk sungai dan gorong2 belum selesai, ya tinggal taburin garam dilangit saja. Apa susahnya?

Oh ya, sudah tau kan puluhan Gubernur sebelumnya hanya mampu bikin 5 sumur resapan. Jokowi dalam 3 bulan ini membuat 2000 sumur resapan. Bukan biopori. Penampang 1.5 meter kedalaman ada yang sampai 200 meter. Pendengki makin kecewa.

8. Coba googling korupsi JIEXPO aka Jakarta Fair. Dimana logikanya lahan bekas Bandara Kemayoran dijarah swasta gitu? Siapa yang main? Itu yang perlu ditangkepin KPK.

Jakarta Fair jelas milik rakyat Jakarta, mau ketanya siapapun boleh. Sekarang dikangkangi swasta. Benarlah Ahok ga mau buka lapak Pemprov Jakarta kalau harus bayar. Bikin sendiri saja, gratis dan cuma cuma. Bukan hanya setahun sekali, tetapi bisa lebih sering.

PRJ harus sepenuhnya dikembalikan kepada rakyat Jakarta. Jangan malah mendukung penjarahan pihak swasta. Siapa pencolengnya? Cari tahu saja.

9. Ha ha haa, bang Ucu saja yang dedengkot Tanah Abang sudah berterima kasih pada Jokowi-Ahok. Mana berani PKL membangun lapak liar? Yang menertibkan ga perlu Satpol PP, cukup masyarakat Tanah Abang saja. Mereka makin cinta Jokowi-Ahok, karena pemihakannya sangat tulus kepada rakyat Jakarta.

Warga waduk Pluit, bikin bedeng liar? Ya bisa saja dilokasi yang belum ditertibkan. Memang masih dibangunkan 200 tower rusunawa per tahun. Kontrak dengan Perum Perumnas. Begitu rusunnya selesai ya pindah juga mereka. Jokowi baru setahun maunya semua beres, mana bisa? Penyakitnya sudah ratusan tahun! Selama ini APBD dipakai apa? Kerasa apa ke rakyat? Ha ha haaa, lo baru datang dari planet somplak ya?

http://www.tempo.co/read/news/2013/08/16/083504875/Bang-Ucu-Terima-Kasih-Jokowi-Ahok

10. Kebijakan selama setahun? Simpel ngukurnya. Lo datang kekantor kelurahan mana saja, urus KTP, SKCK kek apa. Bedanya bumi langit. Servicenya sekelas Bank terkemuka. Ga pake lambat, ga pake pungli. KJS KJP sudah ada didaerah mana? menjamin kesehatan dan pendidikan warga mana saja yang minta, tanpa ribet ngurus pengakuan miskin segala. Transparansi dan akuntabilitas, selain Jakarta, daerah mana yang sudah berani menerapkan? Ga ada! Pembenahan kawasan kumuh? Bandingkan dengan ratusan tahun sebelumnya, yang mana saja. Ganti pejabat? Dilelang bo, bukan kongkalikong. Masyarakat Jakarta makin merasa adem dengan sentuhan Social Engineering Jokowi, tanpa banyak bicara.Menghilangkan pungli di Birokrasi Jakarta tadinya seperti ga mungkin. Tidak satupun parpol bisa menyisipkan orangnya dikursi jabatan Jakarta. Semua dilakukan dengan seleksi terbuka. Sekarang lihat faktanya. Tanpa banyak bicara. langsung kerja dan kerja, hasilnya dinikmati masyarakat semua. Kebijakan Jokowi apa lagi yang kamu sangsikan?

11. Penyerapan APBD memang tipikal Jakarta. Kontraktor rame2 nagih diakhir tahun. Bukan berarti pekerjaan fisiknya belum dilakukan. Kontraktor Jakarta itu kaya kaya. Jadi kalau mengukur penyerapan anggaran jangan dari uangnya, tetapi dari kegiatan fisiknya. Baru berasa.

12. Jokowi hanya memberi contoh konkrit bagaimana walikota dan kepala dinas harus bekerja melayani rakyat. Dengan transparansi dan akuntabilitas. Dengan produktip dan effisien. Makin tahun akselerasinya akan makin cepat.  Termasuk kalau pasangan Jokowi-Ahok jadi dicapreskan. Karena Jokowi-Ahok telah meletakkan sistemnya. Jadi siap siap makin sakit hati saja melihat lajunya pembangunan Jakarta. MRT dah ground braking setelah tertunda puluhan tahun. 700 bus sekelas busway dan bus sedang sebentar lagi beredar di Jakarta. 200 tower rusun baru tiap tahun berdiri di Jakarta. Ada gedung Opera Jakarta. Ada taman kota dimana mana. Pelayanan cepat, gratis dan prima. Yang paling mengharukan, demo pkl pasar gembrong. Mereka menuntut direlokasi. Amboi sakitnya pendengki. Dulu sulitnya mau direlokasi sampai berantem berdarah darah, sekarang malah mohon mohon direlokasi. Itu trend baru didunia pkl. Maaf, ini fakta.

Dan masih banyak kesuksesan lain termasuk lelang jabatan yang akan menjadi trend Indonesia, penempatan kepala perpustakaan DKI eks Walikota Jaksel yang tadinya dianggap tak mungkin tersentuh, dan banjir yang dengan mudahnya ditangkis dengan cuma menabur garam tapi tadinya ga kepikir siapapun, tanpa perlu menyalahkan warisan pendahulunya. Kesuksesan Jokowi mana lagi yang masih kamu sangsikan?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun