Mohon tunggu...
Ga Law
Ga Law Mohon Tunggu... profesional -

Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tanggapan atas 'Rapor Merah' Jokowi

14 Oktober 2013   08:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:34 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

12. Jokowi hanya memberi contoh konkrit bagaimana walikota dan kepala dinas harus bekerja melayani rakyat. Dengan transparansi dan akuntabilitas. Dengan produktip dan effisien. Makin tahun akselerasinya akan makin cepat.  Termasuk kalau pasangan Jokowi-Ahok jadi dicapreskan. Karena Jokowi-Ahok telah meletakkan sistemnya. Jadi siap siap makin sakit hati saja melihat lajunya pembangunan Jakarta. MRT dah ground braking setelah tertunda puluhan tahun. 700 bus sekelas busway dan bus sedang sebentar lagi beredar di Jakarta. 200 tower rusun baru tiap tahun berdiri di Jakarta. Ada gedung Opera Jakarta. Ada taman kota dimana mana. Pelayanan cepat, gratis dan prima. Yang paling mengharukan, demo pkl pasar gembrong. Mereka menuntut direlokasi. Amboi sakitnya pendengki. Dulu sulitnya mau direlokasi sampai berantem berdarah darah, sekarang malah mohon mohon direlokasi. Itu trend baru didunia pkl. Maaf, ini fakta.

Dan masih banyak kesuksesan lain termasuk lelang jabatan yang akan menjadi trend Indonesia, penempatan kepala perpustakaan DKI eks Walikota Jaksel yang tadinya dianggap tak mungkin tersentuh, dan banjir yang dengan mudahnya ditangkis dengan cuma menabur garam tapi tadinya ga kepikir siapapun, tanpa perlu menyalahkan warisan pendahulunya. Kesuksesan Jokowi mana lagi yang masih kamu sangsikan?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun