7. Kebalik. Justru seremoni sangat jarang dan biayanya murah sekali. Dulu yang bikin teks pidato saja digaji puluhan juta. Dikit2 upacara dengan biaya ratusan juta. Sekarang ga ada itu, ga ada. Kroni EO dan perusahaan catering kecewa. Peresmian blok G Tanah Abang yang monumental saja diselenggarakan alas kumpul2 saja. Duitnya dibelikan mobil untuk hadiah kepada konsumen Blok G terbaik. Itu caranya mendongkrak pemasaran.
Banjir paling parah sepanjang sejarah? Tahun 2007 lu ada dimana? Banjir di Jakarta itu sudah ratusan tahun dianggap takdir. Baru Jokowi yang bisa memutus siklus banjir 5 tahunan, dengan menebar 80 ton garam dilangit selat sunda dan laut selatan untuk memindahkan lokasi hujan. Tahun 2012/2013 Jakarta terbebas dari banjir 5 tahunan. Itu fakta. Jadi kalau tahun ini pekerjaan normalisasi waduk sungai dan gorong2 belum selesai, ya tinggal taburin garam dilangit saja. Apa susahnya?
Oh ya, sudah tau kan puluhan Gubernur sebelumnya hanya mampu bikin 5 sumur resapan. Jokowi dalam 3 bulan ini membuat 2000 sumur resapan. Bukan biopori. Penampang 1.5 meter kedalaman ada yang sampai 200 meter. Pendengki makin kecewa.
8. Coba googling korupsi JIEXPO aka Jakarta Fair. Dimana logikanya lahan bekas Bandara Kemayoran dijarah swasta gitu? Siapa yang main? Itu yang perlu ditangkepin KPK.
Jakarta Fair jelas milik rakyat Jakarta, mau ketanya siapapun boleh. Sekarang dikangkangi swasta. Benarlah Ahok ga mau buka lapak Pemprov Jakarta kalau harus bayar. Bikin sendiri saja, gratis dan cuma cuma. Bukan hanya setahun sekali, tetapi bisa lebih sering.
PRJ harus sepenuhnya dikembalikan kepada rakyat Jakarta. Jangan malah mendukung penjarahan pihak swasta. Siapa pencolengnya? Cari tahu saja.
9. Ha ha haa, bang Ucu saja yang dedengkot Tanah Abang sudah berterima kasih pada Jokowi-Ahok. Mana berani PKL membangun lapak liar? Yang menertibkan ga perlu Satpol PP, cukup masyarakat Tanah Abang saja. Mereka makin cinta Jokowi-Ahok, karena pemihakannya sangat tulus kepada rakyat Jakarta.
Warga waduk Pluit, bikin bedeng liar? Ya bisa saja dilokasi yang belum ditertibkan. Memang masih dibangunkan 200 tower rusunawa per tahun. Kontrak dengan Perum Perumnas. Begitu rusunnya selesai ya pindah juga mereka. Jokowi baru setahun maunya semua beres, mana bisa? Penyakitnya sudah ratusan tahun! Selama ini APBD dipakai apa? Kerasa apa ke rakyat? Ha ha haaa, lo baru datang dari planet somplak ya?
http://www.tempo.co/read/news/2013/08/16/083504875/Bang-Ucu-Terima-Kasih-Jokowi-Ahok
10. Kebijakan selama setahun? Simpel ngukurnya. Lo datang kekantor kelurahan mana saja, urus KTP, SKCK kek apa. Bedanya bumi langit. Servicenya sekelas Bank terkemuka. Ga pake lambat, ga pake pungli. KJS KJP sudah ada didaerah mana? menjamin kesehatan dan pendidikan warga mana saja yang minta, tanpa ribet ngurus pengakuan miskin segala. Transparansi dan akuntabilitas, selain Jakarta, daerah mana yang sudah berani menerapkan? Ga ada! Pembenahan kawasan kumuh? Bandingkan dengan ratusan tahun sebelumnya, yang mana saja. Ganti pejabat? Dilelang bo, bukan kongkalikong. Masyarakat Jakarta makin merasa adem dengan sentuhan Social Engineering Jokowi, tanpa banyak bicara.Menghilangkan pungli di Birokrasi Jakarta tadinya seperti ga mungkin. Tidak satupun parpol bisa menyisipkan orangnya dikursi jabatan Jakarta. Semua dilakukan dengan seleksi terbuka. Sekarang lihat faktanya. Tanpa banyak bicara. langsung kerja dan kerja, hasilnya dinikmati masyarakat semua. Kebijakan Jokowi apa lagi yang kamu sangsikan?
11. Penyerapan APBD memang tipikal Jakarta. Kontraktor rame2 nagih diakhir tahun. Bukan berarti pekerjaan fisiknya belum dilakukan. Kontraktor Jakarta itu kaya kaya. Jadi kalau mengukur penyerapan anggaran jangan dari uangnya, tetapi dari kegiatan fisiknya. Baru berasa.