Ketidaksabaran bisa menjadi masalah serius bagi seorang investor. Karena harga saham bersifat fluktuatif, terkadang naik, terkadang turun.Â
Maka ketidaksabaran cenderung akan membawa investor kepada keputusan yang keliru. Banyak ditemukan, orang yang menjual sahamnya hari ini karena harganya turun, tapi besoknya harga saham langsung kembali naik, sehingga terjadi penyesalan. Maka dari itu percaya pada fundamental perusahaan, lalu bersabarlah hingga mendapat hasil yang diharapkan.
4. Tidak Melakukan Diversifikasi
Tentu kita pernah mendengar pepatah yang mengatakan "jangan taruh semua telur pada satu keranjang". Pepatah ini juga berlaku bagi seorang investor saham.Â
Poin ini erat kaitannya dengan tulisan saya sebelumnya yang berjudul Hindari Bangkrut dari Trading Saham dengan Probabilistic Mindset.Â
Intinya adalah sehebat apapun analisa Anda, sebanyak apapun buku yang Anda baca, dan setinggi apapun pendidikan Anda, tetap tidak menjamin saham yang Anda investasikan itu merupakan pilihan yang tepat.Â
Investasi terlebih di saham selalu bicara tentang kemungkinan atau peluang. Meski data menunjukkan perusahaan berfundamental baik itu harga sahamnya akan cenderung naik secara jangka panjang.Â
Nyatanya ada banyak kemungkinan kejadian atau peristiwa yang terkadang membuat itu tidak bisa terjadi. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, dunia dihantam oleh pandemi Covid-19, hampir semua saham bahkan yang berfundamental baik terkena dampaknya sehingga harga sahamnya turun dalam.
Maka dari itu, investor yang bijak tidak akan menempatkan seluruh modalnya pada satu saham perusahaan. Bahkan, investor terkemuka Benjamin Graham dalam bukunya "The Intelligent Investor"Â menganjurkan investor untuk melakukan diversifikasi ke berbagai instrumen investasi lainnya seperti reksadana, obligasi/ sukuk, emas, dan lain sebagainya.Â
5. Menggunakan Seluruh Modal untuk Trading
Tidak ada yang salah jika Anda menginginkan menjadi seorang trader saham. Namun, jika masih pemula atau baru memulai berinvestasi saham, akan sangat tidak disarankan menempatkan seluruh uang yang Anda miliki untuk trading saham. Hal ini disebabkan karena lebih banyak hal yang harus Anda pelajari terlebih dahulu serta lebih banyak effort yang harus Anda keluarkan untuk menjadi seorang trader. Biasanya seorang trader akan lebih banyak menggunakan analisa teknikal dan time frame yang lebih pendek daripada investasi.
Banyak dari investor pemula yang tergiur untuk melakukan trading dengan seluruh modalnya tanpa sebelumnya membekali diri dengan pengetahuan yang cukup. Sehingga di beberapa kesempatan inilah yang terkadang membuat banyak orang mengalami kerugian yang besar dari bursa saham dan menjadikan investasi saham terdengar seakan menakutkan bagi sebagian orang.Â
Jikapun Anda ingin trading, maka gunakanlah hanya sebagian kecil dari modal investasi Anda. Adapun selebihnya gunakanlah untuk berinvestasi secara jangka panjang.