2. Ikut-ikutan
Terkait dengan poin sebelumnya, investor yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup, cenderung untuk mencari jalan pintas dengan mengikuti orang lain dalam membeli saham tertentu.Â
Ada juga investor yang mendasari keputusan investasinya berdasarkan saham apa yang lagi ramai atau yang lagi populer dan banyak dibicarakan orang.Â
Maka tak heran, saat ini cukup menjamur grup-grup premium yang menawarkan rekomendasi harian saham kepada para member-nya.Â
Tak ada yang salah jika kita ingin mengikuti rekomendasi orang lain, tapi pastikan kita juga memiliki analisa sendiri terkait saham yang ingin dijual atau dibeli agar kita tidak terjebak ke dalam pengambilan keputusan investasi yang keliru.
Berinvestasi pada suatu saham hanya karena ikut-ikutan orang lain sama dengan ibarat membeli kucing dalam karung. Kita tidak mengetahui dengan pasti terkait kondisi dan kinerja perusahaan yang diinvestasikan. Jika ternyata rekomendasi orang tersebut keliru, maka kita juga akan merasakan kerugiannya.Â
Panic selling dan panic buying adalah salah satu kondisi yang dapat terjadi karena ikut-ikutan. Di saat harga saham turun cukup dalam akan banyak bermunculan berita buruk dan orang yang menyebarkan fear sehingga membuat kita tergoda untuk menjual, inilah yang disebut panic selling.Â
Sebaliknya, ketika harga saham naik tinggi, kita akan merasa takut tertinggal sehingga memutuskan untuk membeli, padahal ada kemungkinan harga saham tersebut sudah terlalu mahal, inilah yang disebut panic buying.
3. Ingin Cepat Kaya dan Tidak Sabar
Banyak investor yang menginginkan hasil yang instan dalam berinvestasi. Beli saham hari ini, inginnya besok harganya sudah naik tinggi. Padahal secara prinsip, investasi itu tujuannya adalah untuk jangka waktu yang lama. Akibatnya, emosi dan psikologi kita sebagai investor akan terganggu.Â
Harga saham baru turun sedikit kita langsung jual, sehingga mengalami kerugian. Baru untung sedikit juga tidak sabar ingin segera jual, sehingga keuntungan yang didapat juga tidak maksimal. Padahal, jika kita memilih saham perusahaan yang tepat maka secara jangka panjang harga sahamnya akan cenderung naik.
Salah satu investor tersukses di dunia, Warrent Buffet pernah mengatakan bahwa "kunci investasi itu adalah kesabaran".Â