Mohon tunggu...
Galang Raga Sitandang
Galang Raga Sitandang Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Ilmu pemerintahan

Belajar itu mudah, hargai setiap ilmu maka kamu akan berada di atas segala-galanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problematika Globalisasi Terhadap Multikulturalisme Indonesia

7 November 2022   17:52 Diperbarui: 7 November 2022   18:08 2616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

9.     Masalah Perubahan Kebudayaan, yang terjadi bisa memunculkan masalah antara lain perubahan akan merugikan manusia jika perubahan itu bersifat regress(kemunduran) bukan progress (kemajuan) dan perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana ketika perubahan tidak efektif dan diluar kemampuan manusia

10.   Masalah Penyebaran Kebudayaan (difusi) bisa menimbulkan masalah, masyarakat penerima akan kehilangan nilai-nilai budaya lokal sebagai kuatnya budaya asing yang masuk. akibatnya bangsa Indonesia berorientasi pada negara maju dan akhirnya tidak menutup kemungkinan timbul kehidupan sosial dalam persaingan yang sangat tajam, rasa solidaritas semakin menipis, manusia seolah tidak begitu peduli lagi dengan kehidupan orang lain. Bangsa Indonesia yang dulu dipandang sebagai masyarakat yang kuat solidaritasnya, sekarang menjadi masyarkat yang mementingkan diri sendiri sehingga egoisme semakin menonjol. Sebagai contoh : misalnya pola hidup konsumtif, hedonisme, pragmatis, dan indivualistik.

ARGUMENTASI TEORITIS

Adapun beberapa teori untuk memahami paradigma globalisasi dan multikulturalisme yang didasarkan dari pendapat pakar ilmuwan. Problematika masalah yang saya bahas ini masuk dalam kategori "teori sosial" yang mana dapat dipahami dalam 4 pengertian teori, yaitu :

1.   Paradigma Fungsionalis, yang mana memandang globalisasi dan budaya sebagai universal

2.   Paradigma Interpretif, yang mana memandang globalisasi dan budaya sebagai sesuatu yang khusus

3.   Paradigma Humanis Radikal, yang mana memandang globalisasi dan budaya sebagai ideologi dominan

4.    Paradigma Strukturalis Radikal, yang mana memandang globalisasi dan budaya sebagai penyebab konflik antar kelas

Dari paparan teori diatas, masing-masing paradigma menganjurkan strategi penelitian yang secara logis dan koheren dalam mendasari asumsi. Fenomena globalisasi diteliti dan dikonseptualisasi dan dipelajari dalam berbagai cara. Masing-masing menghasilkan jenis wawasan dan pemahaman yang berbeda. Mengasumsikan bahwa setiap kepercayaan pemikiran dapat dikategorikan dalam filsafat yang luas. Hubungan antara globalisasi dan budaya dapat dilihat setidaknya dari empat sudut pandang yang berbeda dan oleh karena itu kita diharapkan memiliki pemahaman yang luas dan berpikiran terbuka dalam menghadapi perspektif yang berbeda.

IDE DAN SOLUSI

Opini pribadi saya menanggapi fenomena dari judul yang saya angkat, globalisasi merupakan suatu gejala wajar yang pasti dialami oleh setiap bangsa di dunia, baik negara maju, negara berkembang, masyarakat transisi maupun masyarakat yang bertaraf hidup rendah. Dalam era global, suatu negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri terhadap proses globalisasi. Jika suatu negara mengisolasi diri dari globalisasi, negara tersebut dapat dipastikan akan tertindas oleh perkembangan globalisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun