Mohon tunggu...
Galang Mario
Galang Mario Mohon Tunggu... Pustakawan - penulis anarki

senang melihat dan memetik makna seni dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjalanan Seni Sang Polimatik Sejati (Leonardo Da Vinci)

2 Juni 2022   00:55 Diperbarui: 2 Juni 2022   09:51 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Leonardo da Vinci adalah seorang polimatik, manusia yang berpengetahuan diberbagai bidang dari pelukis, pematung, penulis, penemu, ilmuan, filsuf dalam sejarah manusia namun ia lebih dikenal sebagai seniman atau lebih tepatnya pelukis karena karya monalisanya, lukisan potret manusia yang paling popular.  

Awal Hidup

Seniman jenius yang lahir di kota vinci italia, anak dari Messer Piero di Antonio da Vinci dan Caterina. Leonardo da vinci menghabiskan masa kecilnya di rumah ibunya di anchiano hingga umur 14 tahun ia merantau ke Florence dan berguru kepada verrochio, salah satu seniman terkenal di masa itu yang sangat berpengaruh. Florence sebagai pusat artistik di italia, tempat dan lingkungan yang baik baginya berkembang dimasa renaissance.

Era renaissance seniman menjadi profesi  paling penting, kondisi tersebut yang menuntut para seniman untuk  mempelajari ilmu pengetahuan lainya tapi berbeda dengan semangat da vinci dalam belajar demi menguasai segalanya hingga menjadi ahli. Sejak kecil ia bagai pembelajar gila dan visione. ia telah mampu membayangkan mesin terbang seperti helicopter, kendaraan tank, kapal selam dan bahkan mendesain robot yang dianggap sebagai robot pertama dalam sejarah.

Hidup Berkesenian

Masa remaja hingga dewasa waktunya dihabiskan di studio verrochio dengan mempertajam kemampuannya dalam melukis dan memahat, selain itu juga ia belajar berbagai disiplin ilmu seperti kimia, metalurgi, mekanika, pengolahan kayu dan lain-lain. Selama belajar dan bekerja di studio tersebut ada banyak kontribusi yang telah ia berikan terutama pada karya kolaborasi dengan gurunya verocchio. Pembuatan lukisan the Baptist of Crhist, lukisannya mampu melampaui lukisan gurunya. Pengamatan mendetail terhadap lukisan mengungkapkan penggunaan tempera dan teknik yang baik dalam melukis dalam memanfaatkan cat minyak. Selain itu ia banyak meninggalkan pengatahuan-pengatahuan luar biasa tentang melukis. Selama di studio ia juga menyempatkan membuat Lyre, sebuah alat musik yunani kuno yang terbuat dari perak berbentuk kepala kuda.

Pada tahun 1472 diusianya yang menginjak  20 tahun ia bergabung di Guild of Saint luke, tempat berkumpulnya seniman-seniman ahli dan doktor hingga pada tahun 1499 setelah invasi prancis ia pindah ke venice dan menjadi insinyur militer untuk merancang sistem dan  teknologi militer pertahanan angkatan laut hingga tugasnya selesai kemudian kembali ke Florence menjadi pelukis. Masa ini menjadi masa produkftifnya dalam melukis, dari sekian banyak karya yang  diselesaikan  salah satunya lukisan monalisa.

Seniman jenius yang tidak hanya menghasilkan karya yang indah tapi juga penemu konsep dan teknik baru dalam melukis seperti teknik sfumato.  Lukisan-lukisannya sangat identik dengan komposisi piramida segitiga yang pada umumnya juga menjadi gaya seniman di zaman renaissance. Teknik yang mampu memberikan keseimbangan asimetri dengan menyemimbangkan berbagai objek berbeda dalam lukisan. Leonardo davinci mengembangkan teori mengenai perspektif ruang selain itu juga ia mengembangkan dan mempopulerkan teknik chiasracuro dan sfumato.

Chiasracuro dan Sfumato

Leonardo davinci dikenal sebagai master Chiaroscuro, dalam bahasa italia yang berarti gelap terang. Teknik melukis yang dengan kontras cahaya dan bayangan yang kuat untuk menciptakan kedalaman realistis pada anatomi objek lukisan. Ia juga sebagai penemu teknik sfumato yang dalam bahasa itali dari kata fumo berarti asap. Teknik mengecat halus dengan melapiskan warna-warna yang berdekatan untuk menciptakan ilusi kedalaman, volume dan bentuk. Adanya efek kabut transparan atau asap sebagai pengganti outline garis tegas menjadi lebih halus dan lembut yang  membuat objek lukisan menyatu dengan latar,  seperti yang ia deskripsikan bahwa teknik sfumato sebagai teknik tanpa outline yang berarti berkabut atau tidak adanya detail garis secara sengaja.

Buku Gambar Catatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun