Mohon tunggu...
Galang Septiawan
Galang Septiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktif

Football Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menilik Prestasi Tim Nasional Sepakbola Senior Indonesia

17 April 2021   10:45 Diperbarui: 17 April 2021   10:52 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga paling populer di dunia pada saat ini. Mulai dari anak kecil, remaja, orang dewasa, hingga lansia baik laki-laki maupun perempuan di dunia pasti tidak asing dengan permainan sepakbola. Sepakbola merupakan salah satu cabang permainan bola besar yang dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing tim beranggotakan 11 orang pemain termasuk 1 orang kiper.  Sepakbola dimainkan dalam lapangan berukuran lebar 50-65 meter dan panjang 100-110 meter dengan tujuan masing-masin tim untuk memasukan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin selama 90 menit permainan.

Untuk bermain sepakbola para pemain dari masing-masing tim haru menguasai beberapa teknik dasar dalam bermain sepakbola. Teknik yang harus dimiliki oleh pemain sepakbola yaitu menendang bola (kicking), menghentikan bola (stopping), menggiring bola (dribbling), menyundul bola (heading), merebut bola (tackling), melempar bola (throw in), dan menjaga gawang (goal keeping) untuk pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang.

Sepakbola pertama kali dimainkan di negara China pada tahun 1122-247 sebelum masehi. Dahulu masyarakat China menyebutnya sebagai 'Tsu Chiu'. Tsu berarti kaki dan Chiu artinya bola yang dibuat dari kulit dan berisi rumput. Tetapi pada zaman sepakbola kuno yang sudah mulai dikenal di beberapa negara di dunia peraturan permainan sepak bola belum jelas. Barulah pada abad ke-19 peraturan dalam permainan sepakbola diciptakan di Inggris. Hal inilah yang sekarang dikenal sebagai sepakbola modern.

Kemudian, pada tanggal 21 Mei 1904 didirikan seebuah organisasi yang bertujuan untuk mempromosikan sepakbola, menyelenggarakan pemilihan pemain terbaik di dunia, mengatur regulasi transfer pemain, mempublikasikan daftar peringkat negara-negara yang dinaungi FIFA setiap bulannya, dll. Organisasi ini didirikan oleh beberapa negara yaitu Prancis, Denmark, Belgia, Spanyol, Swiss, Belanda, serta Swedia yang bernama Federation Internationale de Football Association atau yang dikenal dengan FIFA dengan slogan "For The Game, For The World". FIFA menggelar turnamen dunia pertama bernama World Cup di Uruguay pada tahun 1930 dengan tuan rumahh yaitu Uruguay keluar sebagai juara.

Sepakbola masuk ke Indonesia tidak terlepas dari peran bangsa-bangsa lain yang pernah menjajah Indonesia atau yang melakukan perdagangan di wilayah Indonesia. Sejarah mencatat bahwa negara Cina lah yang berperan memperkenalkan olahraga di Indonesia. Selain dari sektor perdagangan orang-orang Cina juga memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan olahraga sepakbola di Indonesia.

Sejarah mencatat pada tahun 1915 sudah terdapat banyak persatuan sepakbola atau klub sepakbola yang didirikan oleh warga tionghoa yang ada di Indonesia. Awalnya persatuan-persatuan sepakbola atau klub sepakbola hanya ada di kota-kota besar di Indonesia, lambat laun berkembang dan dimainkan di seluruh penjuru negeri atau di kota-kota kecil. Pada tahun 1920 bahkan sudah terdapat klub sepakbola yang mendominasi dan menjadi klub terhebat dalam kancah persepakbolaan Hindia Belanda yaitu klub UMS Jakarta dan Surabaya.

Bangsa Indonesia sendiri baru secara resmi mendirikan organisasi yang menaungi persepakbolaan di Indonesia pada tanggal 19 April 1930 yang bernama PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia) di Yogyakarta yang kemudian dalam kongres PSSI di Solo 1950 namanya diganti menjadi seperti yang sekarang kita ketahui yaitu Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia sekaligus mengangkat Ir. Soeratin sebagai ketua umum organisasi PSSI. PSSI didirikan oleh beberapa klub sepakbola dari berbagai kota di Indonesia diantaranya yaitu VIJ Jakarta, BIVB Bandung, PSM Mataram Yogyakarta, VVB Solo, MVB Madiun, IVBM Magelang, dan SIVB Surabaya.

Terbentuknya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia(PSSI) juga tidak terlepas dari peran seorang anak pribumi yang mengikuti pendidikan di Sekolah Tinggi Teknik Tinggi Heckelenburg, Jerman yang bernama Soeratin Sosronegoro. Soeratin Sosronegoro mendirikan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dikalangan pemuda untuk melawan penjajah belanda seperti yang tertuang dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) rutin melakukan kegiatan kompetisi untuk memajukan persepakbolaan di tanah air dari tahun 1931 sampai tahun 1941. Tetapi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengalami kemandekan saat para tentara Jepang mulai memasuki dan menjajah wilayah Indonesia, hal ini dikarenakan Jepang memasukkan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) ke dalam bagian dari "Tai Iku Kai", yaitu sebuah badan keolahragaan yang dibentuk oleh Jepang. Lalu Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) juga masuk menjadi bagian dari Gelora (1994) dan baru lepas otonom kembali dalam kongres PORI III di Yogyakarta pada tahun 1949. Kemudian kompetisi kembali di mulai pada tahun 1951.

Tim Nasional Sepakbola Pria Indonesia sejak awal bediri sampai saat ini masih belum bisa menunjukkan tajinya di kancah persepakbolaan internasional. Prestasi paling membanggakan Tim Nasional Sepakbola Pria yaitu ikut serta dalam gelaran piala dunia edisi ke-3 pada tahun 1938 di Perancis. Keikutsertaan timnas sepakbola pria ini setelah terjadinya perselisihan antara PSSI dengan NIVB(organisasi sepakbola milik Belanda) yang mana Tim Nasional Indonesia hanya bisa mengirimkan 9 pemain pribumi/Tionghoa. Keikutsertaan Indonesia pada ajang piala dunia tahun 1938 di Prancis juga tidak membawa nama Indonesia melainkan menggunakan nama Hindia Belanda karena pada saat itu Indonesia masih dijajah oleh Belanda.

Pertandingan yang diselenggarakan pada tanggal 5 Juni 1938 tepat pukul 5 sore waktu setempat, di Stadion Velodrome, di kota Reims, Prancis kala itu mempertemukan Timnas Hindia Belanda dengan tim nasional yang sangat kuat dan unggulan pada saat itu yaitu Timnas Hungaria. Pada pertandingan itu Timnas Hindia Belanda harus mengakui keunggulan Hungaria dengan skor telak 6-0 dan membuat Timnas Hindia Belanda harus pulang ke Indonesia karena sistem piala dunia kala itu menggunakan sistem gugur.

Selain mengikuti piala dunia tahun 1938, Timnas juga mengikuti berbagai kompetisi di kancah internasional diantaranya yaitu:

  • Merdeka Games Malaysia 1961, 1962, 1969
  • Kompetisi ini digelar untuk memperingati kemerdekaan malaysia dan diikuti oleh berbagai negara di Asia. Indonesia menyabet gelar juara pada tahun 1961, 1962, dan 1969.
  • Piala Emas Aga Khan 1961
  • Piala emas Aga Khan atau yang dikenal dengan Aga Khan Gold Cup adalah sebuah turnamen yang diselenggarakan di Bangladesh pada tahun 1960-an. Indonesia berhasil menyabet gelar juara pada tahun 1961.
  • SEA Games 1987 dan 1991
  • SEA Games merupakan ajang keolahragaan yang diadakan setiap 2 tahun sekali bagi negara-negara Asia Tenggara. Indonesia berhasil 2 kali menyabet gelar juara pada ajang ini yaitu oada tahun 1987 yang digelar di Jakarta dengan mengalahkan Malaysia di final dengan skor 1-0. Lalu pada tahun 1991 Indonesia berhasil mengalahkan Thailand di partai final melalui babak pinalti dengan skor 4-3.
  • Prestasi Timnas Sepakbola yang sudah dijelaskan diatas hanyalah kejayaan masa lalu Timnas Indonesia. Terhitung sejak 30 tahun terakhir timnas sepakbola Indonesia bisa dikatakan sangat minim prestasi. Hal ini tentu saja berbanding terbalik dengan prestasi timnas indonesia di kelompok umur U23, U19, dan U16.
  • Hampir setiap angkatan dari timnas junior Indonesia mampu menyabet gelar-gelar bergengsi di kancah internasional tetapi jika pemain sudah memasuki level senior seakan-akan kemampuan mereka stagnan atau bahkan menurun drastis. Regenerasi yang gagal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, mental pemain muda yang senang dipuja dan seakan-akan haus pujian membuat mereka menjadi sombong dan tidak mau mengembangkan kemampuan mereka. Kedua, kurangnya menit bermain di klub professional mereka membuat para pemain timnas junior tidak dapat mengembangkan skill mereka. Ketiga, para pemain timnas junior seringkali tidak mau keluar dari zona nyaman mereka dengan mencoba berkarir di luar negeri dan memilih tawaran klub yang notabene tidak akan membuat mereka berkembang. Keempat, para pemain memiliki postur yang mungil dan kurang berotot sehingga fisik mereka kalah dari pemain-pemain timnas lain khususnya para pemain timnas di benua Eropa.  Faktor- faktor diatas tentunya menjadi sebuah pertanyaan besar apabila kita melihat bahwa anggaran persepakbolaan atau anggaran timnas sepakbola Indonesia merupakan yang terbesar daripada cabang olahraga yang lain. Pada Juli 2020 Timnas Indonesia menerima Rp 50,6 miliar anggaran dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Bahkan pada bulan Februari tahun 2020 Ketua Umum PSSI yaitu Mochamad Iriawan mengajukan anggaran sebanyak Rp 170 miliar kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga.
  • Berikut ini merupakan beberapa kegagalan timnas senior di kancah Internasional:
  • Timnas Indonesia tidak pernah lolos kualifikasi piala dunia sejak terakhir kali bermain yaitu pada tahun 1938. Terhitung sudah 20 kali Indonesia gagal lolos kualifikasi piala dunia. Bahkan Indonesia selalu menjadi juru kunci grup di pertandingan kualifikasi.
  • Timnas Indonesia tidak pernah lolos ke putaran final piala asia selama kurang lebih 14 tahun, setelah terakhir menjadi tuan rumah pada tahun 2007. Keikutsertaan di piala asia 2007 juga bukan merupakan hasil murni kerja keras timnas melainkan karena Indonesia berlaga sebagai tuan rumah. Timnas Indonesia juga tidak dapat berbicara banyak di putaran final piala asia yaitu lebih banyak menjadi juru kunci grup.
  • Timnas Indonesia gagal 5 kali di final piala AFF. Tentu saja jumlah 5 kali kekalahan di final turnamen AFF merupakan sebuah aib bagi timnas dan bangsa Indonesia. Ke-5 kekalahan ini terjadi pada tahun 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016. Tercatat Thailand merupakan negara terbanyak yang mengalahkan Indonesia di final yaitu 3x. Hal ini tentu saja ironis karena seakan-akan Indonesia tidak pernah belajar dari kesalahan-kesalahan sebelumnya.

Deretan kekalahan dan kegagal dalam turnamen di kancah Internasional tentu saja merupakan sebuah pertanyaan besar bagi bangsa Indonesia yang kaya akan talenta-talenta sepakbola. Terlebih lagi anggaran persepakbolaan yang cukup besar juga menjadi sebuah pertanyaan mengapa timnas Indonesia masih belum menyabet prestasi bergengsi. Tentu saja permasalahan mandeknya prestasi timnas sepakbola Indonesia perlu mendapatkan perhatian serius dari lembaga negara yang berwenang seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komite Olahraga Nasional Indonesia, dan tentu saja Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai organisasi yang menaunginya. Kerjasama ini diperlukan agar kedepannya timnas sepakbola Indonesia mampu menunjukkan tajinya di turnamen-turnamen sepakbola internasional dan membanggakan bangsa Indonesia dengan menjadi juara.

Daftar Pustaka

Faizal Rizki Pratama. 2020. 90 Tahun PSSI, Berikut Daftar Prestasi Timnas Indonesia. Diakses melalui https://www.bolasport.com/read/312112290/90-tahun-pssi-berikut-daftar-prestasi-timnas-indonesia?page=2 pada tanggal 14 April 2021.

Kevin Topan Kristianto. 2021. Sepak bola: Sejarah, Peraturan, dan Teknik Dasar. Diakses melalui https://www.kompas.com/sports/read/2021/03/19/17000028/sepak-bola-sejarah-peraturan-dan-teknik-dasar?page=all pada tanggal 14 April 2021.

Heyder Affan. 2018. Piala Dunia 1938 dan Timnas Hindia Belanda: Kakek Saya 'mencetak gol' di Piala Dunia 1938. Diakses melalui https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-44479045 pada tanggal 14 April 2021.

PSSI. Sejarah PSSI. Diakses melalui https://www.pssi.org/about/history-description pada tanggal 15 April 2021

Emral. Sepakbola Dasar. Diakses melalui http://repository.unp.ac.id/16034/1/EMRAL-SEPAKBOLA.pdf pada tanggal 15 April 2021

Mohammad Ilham. 2020. PSSI Ajukan Anggaran 170 M ke Kemenpora untuk Timnas U-19. Diakses melalui https://www.jawapos.com/sepak-bola/sepak-bola-indonesia/22/02/2020/pssi-ajukan-anggaran-rp-170-m-ke-kemenpora-untuk-timnas-u-19/ pada tanggal 16 April 2021.

Citra I, S. 2020. Sejarah Kelolosan Murni Terakhir Timnas Indonesia Senior ke Piala Asia. Diakses melalui https://www.indosport.com/sepakbola/20201015/sejarah-kelolosan-murni-terakhir-timnas-indonesia-senior-ke-piala-asia pada tanggal 16 April 2021.

Adiyaksa, M. 2020. Tembus Rp 50,6 Miliar, Anggaran Timnas Indonesia dari Kemenpora Jadi yang Terboros. Diakses melalui https://www.indosport.com/sepakbola/20201015/sejarah-kelolosan-murni-terakhir-timnas-indonesia-senior-ke-piala-asia pada tanggal 16 April 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun