Seakan insomnia tak cukup melarutkan setiap pagi
Yang mengorek lebih jauh tentang khilaf yang terulang
Lalu pada rembulan yang hangat tengah membuai kelopak matamu
Ia membisiki tanda tanya yang tak pernah habis
Sampai waktu mengantarkan mentari kembali pada tempatnyaÂ
Sewindu dalam era terbaru
Kamu tertunduk segenap, lalu menengadah melepas penat pada langit-langit yang kian tersipu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!