Sudah pukul 4. Mata rasanya berat, aku pamit tidur. Tidur pertamaku di tahun 2025.
Pukul 8, aku bangun dan mulai menyiapkan sarapan untuk kami. Breakfast ala Skotlandia; omelet dengan jamur sudah siap. Piring dan perkakas lain sudah rapi di meja. Dapur sudah kubersihkan. Mengkilap.
Hmmm. Rumah masih sepi. Masih pada tidur, rupanya.
Kupandangi halaman di luar sana, melalui jendela di dapur.
Ohhhh.
Tetesan hujan itu begitu tebal.
Tetesan hujan itu berwarna putih, seputih kapas.
Aihhhhh, itu salju. Salju pertama di tahun 2025 di Edinburgh.
"Apakah ini hal yang lumrah?" Tanyaku pada teman baikku yang sudah bangun, walau baru mulai tidur jam 7 tadi. Ia mendekatiku.
"Ini pertanda baik. Tuhan memberi rejeki. Keajaiban terjadi." Temanku membenahi turbannya supaya rapi.
"Salju ini pasti awet, karena di luar dingin." Gumamku. Dan benar. Bukit-bukit di sana, seperti ditaburi tepung putih, yang begitu indah dipandang dari segala penjuru. (G76)