Luar biasa, jaket dilepas bu Juansih dan berpindah ke tanganku. Sengaja nggak aku pakai. Aku segera berlari menuju ruang ganti kostum di mana koper lenongku berada. Isinya, keperluan menari dari siang sampai malam, dan kukunci. Hahaha, takut dirampok. Maklum, barang berharga. Betapa tidak? Hanya 3 orang dari 100 hadirin yang mendapatkannya hari itu. Di Jerman hanya bisa dihitung dengan jari siapa yang mendapatkannya. Enam orang penjemput ketiga tamu VIP di bandara dan 3 orang dari kuis. Apalagi jaket yang kudapat adalah jaket top gan yang dipakai orang sepenting ibu Jendral. Sesuatu!
Pesan moral dari kisahku
Aku ngrumpi lagi malam-malam dengan mbak Siti Asia dan mbak Magdalena Broering setelah acara berakhir. Memang rejekiku lagi bagus. Aku juga rajib banget menyumbang menari di Jerman dan Belanda di acara Ganjar-Mahfud. Hari itu, aku bahkan menari 4 kali. Kuat banget.
Andai aku nggak datang ke Hannover dan memilih ke Frankfurt, jaket Top Gan nggak bakal jadi milikku. Sebagai informasi, di hari yang sama, Sabtu 2 Februari itu, aku ditanggap di dua acara. Acara yang sama dari Ganjar-Mahfud tapi penyelenggaranya beda. Beberapa minggu setelah mengiyakan permintaan menari di Hannover, aku dihubungi panitia acara Frankfurt. Sudah terlanjut janji, aku nggak bisa batalkan. Aku dijanjikan uang honor menari dan paket kaos dan jaket gratis.
Frankfurt memang hanya tiga jam dari rumah dengan mengendarai mobil. Kalau menari di sana, nggak jauh dan aku dapat hadiah. Sedangkan ke Hannover minimal 8 jam perjalanan dengan kereta api plus-plus. Aku akan mendapatkan uang transport naik kereta PP. Tujuan aku ke sana karena 3 penarinya batal. Niatku ingin membantu panitia yang lagi butuh penari. Tidak semua diaspora di Jerman bisa menari atau mau menari. Kalian sudah belajar menari? Nggak ada kata terlambat.
Andai saja aku membatalkan keberangkatan ke Hannover dan memilih iming-iming uang dan hadiah jaket (bukan Top Gan), pasti nggak ada cerita mendapatkan jaket Top Gan bu Jendral.
Artinya, kalau aku hanya berpikir mendapatkan keuntungan dari orang lain dan tidak berniat membantu orang, Tuhan tidak akan memberikan rejeki nomplok padaku. Karena aku ikhlas membantu acara di Hannover dan menepati janji, ada hikmah baiknya.
Bagaimana dengan kalian? Ingin juga mendapatkan jaket Top Gan?
Mari berbuat baik, di mana saja dan kapan saja kita berada. Salam kebaikan. Salam hangat dari Jerman. Garuda dan merah putih di dada. (G76).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H