Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Jerman Rapat, Murid Boleh Dipulangkan

25 November 2023   05:56 Diperbarui: 25 November 2023   05:58 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gambaran sekolah sehari di Jerman

Waktu berlanjut. 

Sejak September, aku diterima bekerja di sebuah SMA. Rasanya beda. Dulu biasa bekerja seperti di rumah karena gaweanku mirip seorang ibu yang merawat anaknya (memberi makan, mengganti popok/pakaian dalam/baju, mengantar ke tempat tidur, memasak/membuat kue, bermain bersama atau mengajari hasta karya. 

Bedanya, anaknya banyak. Satu grup ada 11 anak-anak, di mana ada 2 orang guru yang merawat ditambah satu asisten (relawan FSJ, mahasiswa praktikum atau mahasiswa ujian akhir.

SD di Jerman hanya sampai kelas 4. Di sekolah kami ini siswanya menuntut ilmu sampai kelas 10. Setiap hari, siswa kelas 5-10 boleh nongkrong di cafe sekolah. 

Ada kegiatan yang mereka bisa lakukan selama 20 menit kali 2 kali istirahat. Ada meja bilyard, meja Kicker /sepakbola mini, beragam permainan dalam karton, sofa  dan kursi untuk duduk-duduk, dapur untuk membuat teh atau membuat kue. 

Seru banget, ya. Karena sekolah ini adalah sekolah seharian, siswa yang didaftarkan orang tuanya kami rawat dari jam 7 sampai jam 4 sore. Setelah itu, kami minta mereka untuk menuju halte bus yang ada di depan sekolah. 

Jarang sekali yang dijemput. Mungkin karena faktor kesibukan orang tua, menjaga lingkungan atau anak bisa juga jalan kaki. Supaya tidak bosan, banyak agenda yang mereka bisa jalani. 

Mulai dari makan siang di kantin. Mereka bisa bawa makanan dari rumah atau memesan dari sekolah. Melihat mereka bersama-sama menikmati istirahata siang itu sesuatu. Kalau orang tua mereka nggak bisa, kami menggantikannya. Indah, indah sekali.

Setelah makan, kami ajak mereka bermain. Mereka boleh memilih mau di mana; di halaman sekolah depan, halaman sekolah belakang, di gang bagian dalam gedung, lapangan basket, GOR, istirahat di ruang sunyi atau ruang BK (di mana mereka bisa membuat hasta karya atau bermain). Satu setengah jam kemudian, mereka harus kembali ke ruang kelas masing-masing untuk membuat PR. 

Satu jam berikutnya, mereka kami undang untuk mengikuti ekstrakurikuler. Kebetulan, walau aku orang baru, aku boleh mengajar ekstrakurikuler sesuai bakat dan minatku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun