***
Benarlah. Pada hari H, pak Chris Broto selaku konsultan pariwisata hadir, didampingi kades Janggelengan bapak Sutoyo dan Paksi Dewandaru, founder dari desa Dewandaru hadir dalam zoom. Kalau nggak salah ada 18 orang yang hadir. Seru banget perbincangannya. Karena sedang makan di Hongkong bersama mbak Biken dari Semarkutigakom, aku ikut zoom tapi nggak bisa konsentrasi. Tangan sambil nyamil, sambil menyimak acara. Haduh ... tapi senang bahwa acara berjalan dengan lancar.
Aku ikut tanya-tanya juga kepada narasumber, ditambah mengucapkan terima kasih kepada semua narasumber yang hadir meluangkan waktu dan memberikan wawasannya kepada Komunitas Traveler Kompasiana.
"Wis ndang ditutup. Kita mau pergi ..." Mbak Biken sudah kasih aba-aba. Yah .... padahal obrolannya masih anget. Sutralah.
"OK, mbak. Sebentar, ya." Aku minta waktu sebentar supaya bisa pamit dengan elegan. Aku tahu mbak Biken waktunya mepet karena harus nganter aku sekeluarga jalan-jalan dan ditunggu sang nenek. Hahahaha ... mana mbak Biken pakai sendal hak tinggi lagi. Semoga nggak capek dari aku tapi dari sendal, ya mbak.
Sambungan zoom Kotekatalk-138 pun aku tutup. Layar gelap. Kami meninggalkan Satay King, Hongkong.(G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H