Oh, iya. Konon, tujuan tradisi ini untuk mempererat silaturahim. Supaya orang-orang saling mengunjungi rumah masing-masing dan merawat hubungan itu dari tahun ke tahun. Hingga ada juga, lho, yang membuat tradisi ini sebagai lomba; yang pohon natalnya paling bagus akan mendapat hadiah. Biasanya ini dari kelompok yang sudah sering bertemu dalam acara beginian. Seru!
***
Yayayayaya ...Dari kejadian yang saya alami tersebut, selalu saya ingat-ingat untuk tidak menyanjung pohon natal orang, karena takut dikasih minuman alkohol dan harus meminumnya. Bukan, bukan karena saya jutek, iri pohon orang lain lebih bagus, atau karena saya jahat, merasa pohon sendiri paling top. Narsis gitu. Nggak lahhh.
Pohon natal orang Jerman kan asli bukan dari plastik, ya. Jadi memang cantik sekali, sih. Selain menyanjung pohon, orang yang datang dalam acara "Christbaumloben" boleh menilai hiasan pohon natal (Christbaumschmuck). Misalnya dari gantungan bola natal (Weihnachtskuegel), lilin (Kerze), "Lametta" atau pita warna bling-bling, bintang di puncak dan lainnya.
Andai tahu tuan rumah nggak punya pohon natal tapi ketempatan acara ini, ada teman dekat atau tamu yang akan membawa pohon natal kecil dalam pot sebagai bahan untuk disanjung. Kalau nggak kan nggak bakal ada acara bagi-bagi minuman. Iya, nggak?
Budaya menyanjung memang menyejukkan, positive vibes, membawa energi, memberi semangat orang lain, menghargai orang, membawa kebaikan dan entah apalagi. Dalam hal ini, bedaaaa, menurut saya.
Memang betul budaya ini menarik tapi kalau kata saya, jangan ucapkan kalimat "Wow, pohon natalmu bagus" saat datang ke acara kek gini, dah. Nanti dikasih alkohol dengan konsentrasi penuh, bisa berabe. Pusing Barbie. (G76)