Siap-siap mecahin kaca dan gelas. Kopdar dengan Kompasianer dan admin sudah pernah sih, dengan Kompasianer di acara nangkring di Palmerah Jakarta, Semarang dengan Semarkutigakom. Waw. Nggak nyangka lho, waktu tur Koteka di Jakarta tanggal 16 Agustus lalu ketemuan darat dengan Kompasianer yang hanya dengar namanya, baca tulisannya.
Begitu kopdar, alamaaaakk ... deg-deg duarrrr. Happy, dah. Biasanya saya suka bagi-bagi hadiah, tapi bukan buat nyogok, lho ya.
Saya dididik ibu dan bapak untuk suka memberi dan berbagi. Teman-teman sekelas di kampus juga heran, lho. Di Jerman kan nggak begitu banget, suka ngasih orang. Paling banter "spende" atau sumbangan. Nah, itu baru biasa di negeri itu.
Kawan-kawan. Meskipun sudah lama bergabung, saya agak loyo tiga tahun ini sebabnya saya kuliah sambil kerja lagi. Jadi itu sudah menguras tenaga saya 8 jam sehari, belum lagi ada anak-anak, suami dan PRT. Yaolohhh ... 24 jam nggak coekoeppp. Tolong, deh.
Di Jerman modelnya kan gitu, mandiri, apa-apa dikerjain sendiri. Nukang sudah kegiatan biasa bagi saya. Eaaaa ... emang kemaren sebelum nikah bayangannya nikah sama orang asing jadi princess kaliiii ... Huhuuuu ...
Tapi awas, ya, jangan sampai ada yang menuding saya menghilang setelah mendapat award di Kompasiana 2020. Nanti saya suruh peluk pohon, lho.
Oh, no, ike nggak ilang kok, saya masih exist di komunitas. Namanya KOTEKA alias Komunitas Traveler Kompasiana. Artinya, saya sebagai sekretaris menulis postingan seminggu sekali untuk komunitas dan mengarange tetek bengek keperluan talkshow mingguan, tiap hari Sabtu. Bersama Koteka, saya merasa naik roket bukan bemo. Josssss, sampai ke bulan, terus balik lagi.
Indah banget, kan? Gratis lagi. Udah pernah ke bulan? Hahaha... pasti rasanya seperti ituh. Di Koteka, saya bisa ketemu dubes-dubes RI di seluruh dunia, bisa kenal teman-teman Kompasianer dari Sabang sampai Merauke, punya jaringan dari berbagai lembaga dari pemerintahan sampai swasta, banyak pengetahuan tentang wisata dalam dan luar negeri.
Dan tentunya mengasah kemampuan menjadi moderator dan atau narasumber. Ih, kangen, ah, dulu saya pernah cuap-cuap di radio waktu tinggal di Indonesia. Sebelas tahun saya ngomong di depan corong, sekarang nyap-nyap di depan anak-anak.
Waktu nulis draft ini, saya sedang liburan kuliah, makanya bisa nulis (lagi) di akun pribadi. Minggu kemaren saya seminggu studi banding ke Hamburg, sama teman-teman kampus dan para dosen, susah cari waktu buat posting. Pakai HP mata saya sepet. Menggunakan kesempatan dalam kesempitan memang tidak semudah harapan. Ya, udah sekarang udah di rumah, ada laptop. Klik ...
Komunitas Traveler Kompasiana