Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Penari Indonesia Kepalanya Bisa Gedeg dan Mata Kedip-kedip?

30 April 2022   05:39 Diperbarui: 30 April 2022   05:42 1328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menari Jaranan di Jerman bersama anak (dok. Gana)

Ya, begitulah, nggak ada ruang ganti, toilet pun jadi.

Tiga tari Indonesia, diplomasi budaya

Tadinya selain kami bertiga, ada seorang penari Bali yang akan tampil. Sayangnya batal karena ia akan terbang ke Indonesia dan takut ada gejala setelah berkumpul dengan banyak orang.

Untung anak-anak mau diajak menari.

Tapinya, olala... Walaupun sudah diatur tari Jaranan oleh anak gadis yang besar dengan saya, tari Bondan oleh anak gadis bungsu dan saya dan tari Manokrawa oleh saya, rencana berubah. Anak ragil ngambek. Makanya diganti menjadi tari Jaranan dibawakan kami bertiga dan dua tari lainnya saya bakal sendirian manggung. Alamak.

Mengapa saya memilih tari tersebut?

Tari Jaranan karena durasinya pendek. Tari dolanan ini sudah pernah kami bawakan saat ultah almarhum bapak ke-80. Waktu itu anak bungsu juga ngambek, nggak mau tampil. Jadi hanya kami berdua, bukan bertiga. 

Pemakaian kostum tari itu juga mudah dan cepat, nggak ribet. Sengaja dimainkan pertama kali saat pesta supaya anak-anak begitu selesai bisa ganti baju dan duduk menikmati acara sambil makan-makan. Andai diatur di tengah-tengah atau akhir acara, bisa-bisa anak-anak sudah males untuk tampil.

Tari kedua adalah tari Manokrawa dari Bali dengan durasi 10 menit. Bali adalah tujuan wisata yang disukai masyarakat Jerman dan selalu diingat di kepala ketika orang menyebut negara Indonesia. 

Supaya tamu semangat dan nggak ngiler saking lamanya menunggu tarian Bali, tari disuguhkan di tengah-tengah. Tarian Bali ini yang sudah ditunggu-tunggu yang ultah, orang Ambon, dan para tamu undangan. Memang harus diakui, musik tari Bali yang rancak dan kostumnya yang jreng sangat menarik hadirin.

Tarian penutup yang sebenarnya saya agendakan sebagai tarian selamat datang seperti gambyong, adalah tari Bondan. Tari yang menggambarkan wanita Jawa yang mengasuh bayi, mencuci baju dan berdandan ini, mengingatkan kita semua bagaimana beratnya jadi wanita dengan peran ganda. Dan tentu, mengingatkan yang ulang tahun bahwasannya waktu bayi, banyak energi, waktu dan cinta dari ibunda telah tumpah ruah. Sekarang sudah dewasa, jasa ibu dikenang sepanjang masa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun