Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tip Mengepak Bahan Cair untuk Kabin

20 Desember 2021   13:36 Diperbarui: 21 Desember 2021   00:21 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tip mengemas bahan cair

Saya pernah baca trik untuk mengemas cairan ke kabin. Salah satunya dengan kertas yang mampu menyerap cairan lalu dikeringkan. 

Supaya mudah transportasinya dan nanti masih bisa digunakan lagi. Cara itu belum pernah saya coba tapi dipikir-pikir cemerlang juga.

Kalau cara saya begini:

Dari bahan cairan yang sudah saya siapkan dari rumah tapi nggak muat di plastik bandara, saya buang salah satu yang dobel. Tentu saja yang sudah nggak penuh dibuang dan yang masih penuh masuk plastik. Pembuangannya yakni dengan melumurkan isi lotion ke seluruh tangan dan kaki. Dibuang di sampah, sayang kali ya, mubadzir. Kelembaban kulit saya pasti terjaga selama di pesawat berjam-jam lamanya.

Lalu wadah krim yang terlalu besar bikin sesak plastik, saya pindahkan ke wadah yang mau dibuang tadi. Dalam proses pemindahan, butuh ujung pensil atau bolpen dan tissue untuk membersihkan wadah dan permukaan yang belepotan. Memang butuh kesabaran karena hitungannya nggak dalam detik.

Oh, ya. Parfum yang di rumah kan botolnya gede, sengaja saya pindahkan ke botol khusus yang ada spray-nya.

Di bandara ada meja pengepakan atau checking ulang, di samping tempat sampah yang dipilah untuk benda tajam seperti gunting dan pisau (ingat gunting kuku dan kikir alis jangan masuk tas tangan ya, walau kecil), botol dan sisanya.
Usai mengepak ulang, tampilan gemuk dalam plastik transparan jadi agak ramping. Takut ditolak petugas.

Setelah beres, saya masukkan satu persatu bawaan. Di depan saya, seorang lelaki membawa tiga botol parfum. Sepertinya dibeli di duty free karena kemasan kardus kertasnya masih.
"Bahan cairan Anda terlalu banyak" Mata si ibu petugas menunjuk pada plastik transparan yang diletakan di baki.

"Jadi saya harus gimana?" Si pria menggelengkan kepalanya. Mungkin takut ia nggak wangi lagi kalau semua disita.

"Tinggalkan salah satu. Yang mana?" Si ibu mendesak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun