Nah... Selama pembagian Ipad di atas, kami diminta untuk menandatangani surat tanda terima Ipad 10.2 tadi. Tertera, kami boleh menggunakannya secara gratis selama 2 tahun dan dikembalikan setelahnya. Jika rusak atau hilang, ditanggung asuransi. Satu lembar untuk sekolah, satu lembar untuk kami simpan.
Masing-masing tablet memiliki nama masing-masing siswa, tertulis di belakang sampul Ipad, dengan nomor registrasi. Malah harga Ipad juga ada, 326, 59 euro yang kalau dipasaran lebih mahal. Bisa saja kampus belinya banyak jadi dapat diskon. Maklum, kan ribuan belinya.
Satu yang harus diingat, jika kami istirahat dan meninggalkan ipad (dan pensilnya) di kelas, kami dianjurkan memasukkannya di tas. Jika di atas meja, asuransi tidak akan menanggung kehilangan karena dikategorikan sebagai sembrono alias mengundang maling.
Teknisi dari kampus ikut masuk bersama guru wali kelas. Ia menjelaskan satu demi persatu penggunaan ipad, aplikasi dan aturan teknis lainnya. Yailah, orang tua kayak saya yang Ipadnya jadul sudah bingung sendiri mengikuti instruksi satu demi satu. Yah, saya lebih banyak bekerja dengan laptop ketimbang Ipad karena kecil, nggak asyik. Mau yang gede, keliatan, dan lebarrrr.
Menarik. Ia menolak dikatakan sebagai "der Weihnachtsman" atau santa klaus yang suka bagi hadiah di hari natal. Waktu itu ada yang nyeletuk, sih. Hahaha. Kami serasa jadi anak kecil yang dibagi hadiah natal, memang.
Keuntungan dan kerugian kelas tablet
Dari pembagian Ipad pinjaman dua tahun tadi, ada beberapa hal yang saya catat setelah menggunakannya selama berminggu-minggu pertama. Ngomong keuntungannya dulu paling enak.
Tentunya pertama, lebih ramah lingkungan. Tadinya kalau tiap mata pelajaran selalu dibagi kertas dari guru, sekarang tinggal pencet di Ipad sudah ada bahan yang bisa dibaca tanpa print atau menunggu dari guru.
Kedua, jadi ikut siswa modern karena teknologi itu terus berganti kalau nggak ikut terlindas zaman digital yang sudah nggak analog lagi. Diharapkan ini akan menghasilkan generasi yang siap dengan segala sesuatu yang canggih, digital dan international. Generasi 4.0?
Ketiga, semua data disimpan di icloud, kalau hilang di hardware, masih ada backupnya.
Keempat, menjadikan siswa kreatif. Misalnya banyak program di Apple yang bisa diunggah untuk mendukung pelajaran. Contoh membuat skema, presentasi dan sejenisnya.