Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Oster Wanderweg, Jalan Setapak Khusus Paskah di Jerman

2 April 2021   15:43 Diperbarui: 2 April 2021   18:04 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena Fruehling atau musim semi ini hanya tiga bulan, tidak boleh disia-siakan. Kalau ketinggalan, harus menunggu tahun depan. Sayang, bukan? Musim di Jerman berganti setiap 3 bulan sekali selama 4 kali. Nggak monoton, penuh warna. Ini menjadikan kita terlatih hidup melewati segala musim.

Kegiatan sesuai tradisi ini juga bagus demi mempererat kekeluargaan, persaudaraan dan pertemanan yang di Jerman mungkin berbeda dengan Indonesia yang makan nggak makan kumpul. Namanya juga orang barat, mereka memiliki karakter yang berbeda dengan bangsa timur.

Oh, ya. Di Jerman, nggak perlu tinggal di tengah hutan dan gunung seperti saya untuk menemukan Osterwanderweg tadi yang bisa ditempuh jalan kaki selama 30 menit atau 1 jam bolak-balik. Di kota besar seperti Berlin (Mueggelsee), Hamburg (Ochsenzoll ke Eppendorf), Muenchen dan Frankfurt pun tetap ada. 

Jadi kalau kalian akan jalan-jalan ke Jerman menuju kota besar, masih ada, kok tempat alami yang ditemukan karena Jerman sangat ramah lingkungan. Jaraknya kadang lebih jauh, sampai 2-3 jam baru sampai. Memakai sepatu yang nyaman dan kuat sangat perlu, tak lupa membawa bekal air dan penganan kecil seperti buah dan biskuit dalam tas punggung.

"Osterwanderweg" atau jalan setapak paskah ini bisa menjadi inspirasi bagi pengelola tempat wisata di tanah air. Meskipun nasrani adalah agama minoritas di negeri kita, tapi pasti ada juga yang ingin merayakan dengan tradisi ini. Saya nggak tahu, apakah hal ini sudah ada di negeri tercinta?

Baiklah. Selamat merayakan paskah bagi teman-teman yang beragama nasrani. Berjalan-jalanlah di tempat alami, patuhi protokol kesehatan, temukan telur dan kelinci, lalu buatlah hari menjadi lebih indah! (G76).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun