Suatu hari Kepala desa setempat mengirim e-mail pada suami saya, isinya berpesan supaya saya menelpon beliau.
Alamakkkk. Agak takut juga, ada apa, ya? Apa saya telah melakukan kesalahan atau bagaimana? Beberapa jam kemudian, saya menelpon beliau. Kalau saya alpa pasti dianggap tidak sopan, tidak menghargai. Namanya pendatang, harus menjunjung langit dari tanah yang dipijak.
Ahhh, lega, ternyata beliau mengatakan bahwa ada wartawan kota yang ingin mewawancarai salah satu warga, yang juga orang asing, untuk menceritakan suasana natal dan tahun baru di negaranya. Ini pasti unik karena berbeda dengan apa yang biasa dilihat di negara Bundes Republik Deutschland selama ini. Beliau ingin, saya ikut serta untuk bersedia diwawancarai. Jika iya, beliau akan meneruskan kepada wartawan untuk menghubungi saya.
Saya pikir "Mengapa tidak?", saya bayangkan banyak warga asing di desa kami yang akan diwawancarai juga. Karena kalau tidak salah ada warga dari Iran, Afrika, Eretrea, Amerika, dan tentu banyak warga dari Turki, Italia dan Rusia yang tinggal di area kami, sudah bukan rahasia lagi sejak zaman nenek moyang sudah keluar-masuk Jerman sebagai "Gast Arbeiter" atau pekerja kontrak.
Perayaan tahun baru Indonesia 6 jam lebih awal
Beda negara bisa beda waktu, ini yang menyebabkan perayaan tahun baru Indonesia lebih awal dibanding Jerman. Saya cerita pada wartawan, tahun baru dirayakan sedunia pada akhir Desember atau jatuh pada musim dingin di Jerman, yang artinya Indonesia 6 jam lebih awal.
Ketika keluarga saya sudah bergembira pada pukul 00.00 WIB, Jerman masih pukul 18.00 CET. Lewat telpon, kami biasa berbincang tentang suasana tahun baru dan saling mengucapkan selamat menjalani tahun baru dengan semangat baru, selalu sehat dan tambah rejeki baru.
Namun sekali lagi, saya harus sabar menanti tahun baru tiba karena tinggal di Jerman. Kalau di Indonesia sudah pukul 6 WIB, Jerman baru saja menjalani masa tahun baru. Unik, ya, karena bumi itu bulat.
Kebetulan sekali, saya lahir pada tanggal 1 bulan 1, yang mana ini adalah tahun baru. Selain memperingati pergantian tahun, saya juga memperingati pertambahan usia, jatah di dunia berkurang satu tahun.
Tahu tidak? Banyak orang yang mengatakan:
- "Enak ya, ulang tahun pada tahun baru, dirayakan sedunia."
- "Wah, asyik, semua orang pasti ingat kamu ultah ketika mereka Sylvester."
- "Waduh, bisa irit petasan. Nggak usah beli, sudah pada menyulut sendiri-sendiri, tinggal nonton."
- "Wow, 1.1 nomor cantik!"
Dan masih banyak lagi komentar indah dan cetar membahana.