Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Indahnya "Weisse Weihnachten- the White Christmas" di Masa Pandemi

25 Desember 2020   23:33 Diperbarui: 26 Desember 2020   14:14 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja di tempat kami dipandang dari taman kanak-kanak (dok.Gana)

Memang dikabarkan para ahli bahwa pada tahun 2000-an, natal putih di dataran rendah Eropa Tengah hanya 20-30% atau 2-3 kali per dekade. Sedangkan Muenchen di daerah Bayern sangat beruntung mengalami 19 kali natal putih sejak 1961. Bahkan pada tahun 1962, salju setinggi 28 cm terlihat di depan  mata. 

Kota kesebelasan Bayern Muenchen ini hanya 2 jam dari sebuah gunung yang terletak di 3 perbatasan negara (Jerman, Swiss dan Austria). Namanya Zugspitze. Disanalah natal putih selalu hadir. Bahkan di musim panaspun (Juni, Juli, Agustus), kita masih bisa melihat dan memegang salju dan gletzer di sana.

Bukit di ujung gang rumah kami (dok-Gana)
Bukit di ujung gang rumah kami (dok-Gana)
Bumi sepertinya lebih lega karena manusia di rumah saja

Mengapa natal putih tidak terjadi setiap tahun meskipun Desember adalah musim dingin di mana temperatur rendah dan salju bisa saja turun ketika memenuhi minimal 4 derajat C? Ini lebih dingin dari kulkas kita!

Rupanya, ada syarat jika menginginkan kehadiran natal putih yang ditulis wikipedia, yakni "Sebelum natal, suhu harus berada di sekitar titik beku dan angin dari utara ke utara-barat, yang berarti massa udara yang lembab dan dingin merembes dari daerah kutub, jika bertemu udara Altlantik yang lembab dan lembut dari barat akan terjadi salju. Jika mengikuti posisi timur atau timur laut yang dingin, salju akan bertahan."

Teman-teman, seperti kita ketahui, sudah sejak Februari, dunia tergoncang oleh adanya penyebaran virus Covid19. Gelombang kedua sampai hari ini masih saja memporak-porandakan kehidupan manusia. Situasi sudah tidak normal.

Walaupun begitu, rupanya ada hikmah yang bisa diambil bahwa bumi sedikit bisa bernafas. Tidak banyak orang bepergian dengan pesawat, kapal pesiar, kendaraan bermotor dan pabrik banyak yang berhenti berproduksi karena tidak ada pesanan atau bahkan bangkrut. Tentu saja ini menyumbangkan hal baik bagi lingkungan, tidak banyak polusi yang ditimbulkan manusia. 

Global warming sebelum pandemi membuat dunia panas, temperatur udara semakin naik, ini tentu tidak mendukung datangnya natal putih. Sekarang ini sudah berbulan-bulan bumi tidak merasakan panas yang diciptakan manusia.

Ditambahkan oleh para ahli bahwa panas yang tidak konsisten di muka bumi ini menyebabkan kemungkinan adanya natal putih sangat kecil. Sedangkan bulan-bulan ini, bisa saja panasnya konsisten bahkan cenderung rendah.

***

"Oh Tannen Baum ... oh Tannen Baum, wie gruen sind deine Blaetter! Du gruenst nicht nur zur Sommerszeit, nein, auch im Winter, wenn es schneit. O Tannenbaum, o Tannenbaum, wie grnd sind deine Blaetter!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun