Angela Merkel dan jajarannya sudah sejak minggu lalu rapat membicarakan jumlah pasien corona yang mulai bertambah banyak dibandingkan dengan corona gelombang 1. Data hari ini, Rabu 16 Desember 2020 misalnya, selama seminggu saja sudah hampir mencapai 150.000 kasus baru di 16 negara bagian dan lebih dari 23.000 orang diantaranya meninggal. Tentu saja angka menyeramkan ini menjadi perhatian khusus negara.
Tak heran jika diputuskan sejak hari ini, Rabu 16 Desember 2020, bahwa Jerman lock down. Yang bikin terharu adalah tampak keharuan yang diperlihatkan kanselir Jerman itu. Suaranya parau, seperti ada tekanan jiwa yang merasuki racikan kalimat yang ia harus umumkan kepada seluruh rakyat Jerman pada hari Minggu, 13 Desember 2020 itu.
Apa saja yang harus diketahui sehubungan dengan lockdown? Berikut beberapa ketentuan yang harus kami pahami dan taati:
Jumlah orang yang bisa ditemui dalam satu ruangan
Ya, ampun, lock down. Ini zaman apa, ya, kok seperti zaman perang yang mana orang tidak boleh keluar rumah dan peringatan keras lainnya.
Nah, Sabtu besok, Koteka atau Komunitas Traveler Kompasiana akan mengadakan zoom ke-16 bersama Aline Dahmen, saya sebagai moderator. Tadinya ingin menggunakan bahasa Jerman sebagai bahasa ibu si Miss, tapi dipikir lebih bagus dengan bahasa Inggris karena pasti banyak peserta yang bisa mengikuti, tentu saja akan ditambahi terjemahan seperlunya dalam bahasa Indonesia.
Gadis Jerman yang tinggal di Bali itu saat ini sedang berlibur ke rumah orang tuanya. Sebelum keputusan dari pemerintah tentang lockdown, ia sudah antusias untuk datang ke rumah saya demi zoom itu. Sekarang ia galau. Boleh tidak bertemu saya? Apakah orang tuanya mengijinkan? Ia sudah lama di Indonesia, banyak aturan baru yang ia tidak tahu atau tidak ikuti.
Kemudian saya tenangkan dia. Ketentuan baru sejak beberapa minggu lalu adalah dua keluarga (sebanyak total 5 orang) boleh bertemu di dalam ruangan. Itu ditekankan lagi pada hari Selasa bahwa keputusan itu belum berubah untuk situasi lockdown.
Tetapi terserah saja, kalau dia tidak yakin, bisa mengadakan zoom dari rumah dia. Kan tinggal klik link, sama saja.
Masyarakat bisa sedikit lega, selain ketentuan itu ada pengecualian pada tanggal tertentu berkenaan dengan perayaan natal yang merupakan hal sakral di Jerman secara turun-temurun. Maklum, mayoritas orangnya beragama Katolik Roma. Jadi natal itu adalah sebuah momen penting yang tidak boleh ditinggalkan, sehingga banyak keluarga boleh berkumpul pada tanggal 24-26 Desember.
Kalau dilarang pasti masyarakat semakin stress dan bisa berakibat fatal. Istri teman suami saya dikabarkan bunuh diri karena sudah tidak kuat dengan kondisi pandemi yang menyusahkan orang di seluruh dunia ini. Tentu tidak elok kalau kejadian itu diulang banyak orang, bukan?