Dari pengalaman ikut kursus itu, saya jadi tahu bahwa kalau ada orang yang mengalami kecelakaan entah masih anak-anak atau orang dewasa, harus ada empat rumus (4S) yang harus diperhatikan:
Sage das Du da bis und das etwas geschieht (katakan bahwa kamu ada dan ada sesuatu yang sedang terjadi).
Kepercayaan orang terhadap kita sebagai penolong itu harus dibangun. Orang yang mengalami kecelakaan biasanya akan kaget, bingung, shock. Jika tahu ia aman bersama kita, itu akan membantu proses penanganan pertama pada kecelakaan.
Schirme den Betroffenen vor Zuschauern ab" (lindungi pasien dari penonton).
Ya, kalau di Indonesia sudah biasa. Kalau ada kecelakaan yang mengerumuni kayak semut. Banyak banget. Semaksimal mungkin kita menghindari pasien untuk dikelilingi kerumunan orang yang ingin tahu apa yang terjadi.
Perasaan nyaman pasien harus diciptakan supaya tidak tambah crazy karena sudah kecelakaan kok ditonton. Memangnya film.
Suche vorsichtigen Koerperkontakt" (coba hati-hati memegang pasien, beberapa pasien karena alasan budaya dan latar belakang/agama akan merasa tidak nyaman dipegang orang, apalagi yang tidak dikenal).
Beberapa orang akan merasa nyaman juga ketika dipeluk, dibelai ketika sesuatu yang buruk terjadi padanya. Sebagian lagi pasti tidak mau. Ini yang harus diketahui penolong.
Sprich und hoere zu" (berbicaralah dan dengarkan apa katanya).
Untuk itu bicara dengan pasien itu perlu karena tahu apa yang ia rasakan, apa yang ia inginkan. Dengarkan keluhannya juga penting dilakukan. Jangan menggurui, nanti pasien bisa BT.
***