Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Isi BBM Pakai Aplikasi Ponsel Pintar Ternyata Cepat, Mudah dan Terjamin

31 Agustus 2020   23:26 Diperbarui: 31 Agustus 2020   23:21 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maksimal isi 100 euro (dok.Gana)

Bisa bertemu orang, menyapa dan antri itu bagi saya masih sesuatu. Sistem pembayaran ini saya pikir, tidak cocok bagi tipe orang seperti saya. Toh, saya bisa membayar dengan kartu ATM pakai sistem wireless, dengan hanya mendekatkan kartu pada alat pembayaran, selesai. 

Cara pembayaran ini juga disarankan saat pandemi begini karena di mana-mana virus covid19 mengintai. Pembayaran dengan uang kertas disinyalir akan menyebarkan virus karena uang berpindah-pindah dan terkontaminasi.

Pembayaran BBM Non tunai mendukung stabilitas sistem keuangan negara 

Begitulah pengalaman suami saya dalam berinteraksi dengan produk keuangan berupa transaksi pembayaran BBM di SPBU dengan smartphone, menggunakan aplikasi Smartpay sejak 2019. 

Sistem 4.0 ini memang sungguh cepat, mudah dan terjamin kualitasnya. Belum ada cerita kebakaran, belum ada cerita kelebihan atau kekurangan isi tank. Semua cocok, semua lancar.

Di Indonesia sendiri seperti diberitakan Kompas yang ditulis oleh Wahyunanda Kusuma Pertiwi, sudah ada Pertamina yang memiliki opsi pembayaran cashless melalui aplikasi LinkAja. Stasiun pengisian bahan bakar lain seperti Shell juga telah menyediakan opsi pembayaran melalui Ovo dan Dana. Saya tadi sudah cerita bahwa Shell Jerman menggunakan Smartpay (paypal).

Semoga artikel ini bisa memberikan second opinion bagi Kompasianer yang hendak mencoba sistem pembayaran non-tunai di SPBU. Barangkali saja terlintas di benak Anda, "Membayar dengan ponsel di SPBU bisa bikin kebakaran?"

Tentu saja tidak, asal menuruti aturan, smartphone jangan digunakan selama mengisi BBM dan atau saat mengendarai kendaraan.

Selain itu, sistem pembayaran non tunai ini diharapkan mampu berkontribusi dalam menciptakan stabilitas sistem keuangan Indonesia. Suatu hari akan terbentuk masyarakat pembayar SPBU non tunai dengan smartphone ini di tanah air. 

Supaya semakin banyak orang yang tidak membayar BBM dengan uang cash, tidak memerlukannya lagi. Sehingga nantinya, negara kita tidak perlu banyak mencetak uang logam maupun uang kertas. 

Artinya budget untuk penerbitan uang cash akan dipangkas dan meningkatkan produktivitas perekonomian negara.  Jika terlalu banyak uang beredar di dalam masyarakat, dikhawatirkan akan memicu harga-harga di pasaran dan inflasi. Ini jelas mengganggu stabilitas sistem keuangan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun