Perlu diketahui bahwa tanpa menyekolahkan anak-anak di TK, orang tua tidak bisa bekerja. Sedangkan dititipkan kepada oma-opa alias nenek-kakek, pasti sangat kurang bijak karena mereka adalah lansia yang masuk golongan beresiko tinggi.
Makanya banyak panti jompo ditutup dan baru dua minggu lalu dibuka. Sedangkan anak-anak kecil masih dipercaya sebagai the carriers, meskipun banyak juga kabar bahwa anak-anak juga kena Corona.
Jerman terkenal sebagai bangsa yang mandiri, tidak memelihara pembantu seperti trend atau tradisi di tanah air. Jika semua dikerjakan sendiri ditambah harus bekerja dan anak-anak di sekeliling mereka, hil yang mustahal. Itulah sebabnya, pemerintah mendukung upaya TK untuk membuka lagi sekolahnya agar semua lancar. Tentu saja dengan aturan baru yang dibuat.
1. Orang tua dilarang masuk Gedung TK
Di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung. Saya datang 5 menit sebelum pukul 8 pagi. Begitu masuk kelas, belum begitu banyak anak-anak yang hadir. Hanya satu-dua saja terlihat sibuk main.
Menit demi menit berjalan pelan. Satu demi satu, anak-anak TK diantar orang tuanya. Biasanya, mereka memencet bel sesuai kelasnya dan pintu utama akan dibuka, sehingga orang tua dan anak-anak bisa masuk.
Sekarang sudah berubah. Orang tua mengetuk pintu samping dan akan dibukakan oleh seorang guru. Mereka harus memakai masker dan hanya berdiri di depan pintu. Orang tua yang lainnya harus antri, dengan jarak 1,5-2 meter. Tidak ada cerita menyerobot antrian apalagi acara titip sandal. Wkwkwk.
Kemudian, guru yang menyambut orang tua dan anak akan memeriksa suhu badan anak dengan termometer tembak, baru anak boleh masuk. Lalu, orang tua pergi. "Aufwiedersehen", jumpa nanti.
2. Anak-anak dilarang menyanyi
Pukul 9 atau satu jam setelah bermain adalah jadwal anak-anak TK besar (umur 3-5/6 tahun) untuk Morgen Kreis" (Morgen=pagi, Kreis=lingkaran) atau duduk dalam satu lingkaran untuk menyapa satu sama lain sebelum makan pagi. Antara lain membahas siapa yang datang dan tidak datang, tanggal hari itu, musim yang sedang berjalan dan sejenisnya. Tentu saja biasanya ada acara nyanyi-nyanyi supaya riang gembira.
Namun, aturan baru TK adalah anak-anak dilarang menyanyi. Ah, seperti burung yang sakit gigi. Hari kurang ceria padahal langit tak bermuram durja.