Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ingat, Makan di Restoran Harus Pakai Masker dan Isi Data Diri

7 Juli 2020   20:36 Diperbarui: 8 Juli 2020   13:43 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Restoran Italia itu ada di sebuah desa yang sangat indah bernama Noeggenschwiel. Daerah perbatasan Jerman-Swiss itu istimewa karena di mana-mana ada bunga mawar. 

Tidak heran jika meskipun sudah memiliki nama, desa itu dijuluki orang sebagai "Rosendorf" atau desa Mawar. Atraksi wisata eco yang menarik wisatawan manca dan lokal untuk menikmati pemandangan bunga mawar di mana-mana. 

Setiap penduduk menanam mawar, di taman desa juga ada mawar, sebuah organisasi yang mengembangkan mawar juga memamerkan jenis-jenis mawar di kebun khusus. Ah, seperti di surga dunia. Makin melayang jika mawar yang dicium memiliki intensitas keharuman sampai bintang 3.

Oh, ya, di restoran Italia tadi juga ada papan peringatan untuk memakai masker saat memasuki restoran dan toilet. Masker baru dilepas jika akan makan atau minum saja.

Di pintu masuk, ada sebuah meja dengan disinfektan dan kertas serta pen untuk mengisi data diri kami. Mulai dari nama, alamat dan nomor telepon harus diisi dan dimasukkan di box. 

Kata yang punya restoran, jika ada salah satu yang terkena, siapa saja yang datang pada hari itu akan dihubungi supaya bisa karantina mandiri atau memeriksakan diri.

Sebuah kertas bertuliskan peringatan supaya tetap memakai masker ketika hendak ke toilet juga ada. Hanya saja tidak ada larangan untuk pergi ke belakang bersama-sama. Di sekolah-sekolah, termasuk di VHS, itu dilarang. Meskipun toiletnya ada 5 di dalam satu ruangan, tetap hanya boleh satu saja yang masuk.

Tatanan meja dan kursi dibuat sedemikian rupa supaya jarak 1,5-2 meter terpenuhi.

Kasir juga memiliki shield atau penghalang transparan. Hanya bagian bawah untuk tangan masuk saat membayar dengan kartu saja yang terbuka.

Protokol kesehatan di restoran desa ini juga sama dengan restoran di kota. Artinya, tidak ada pengecualian. Hanya saja, jika pelayan di restoran di Konstanz tadi memakai maskernya tidak pada tempatnya (hidung masih terlihat), di Noeggenschwiel sangat-sangat disiplin.

Restoran Jepang "Mosh Mosh"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun