Restoran Italia itu ada di sebuah desa yang sangat indah bernama Noeggenschwiel. Daerah perbatasan Jerman-Swiss itu istimewa karena di mana-mana ada bunga mawar.
Tidak heran jika meskipun sudah memiliki nama, desa itu dijuluki orang sebagai "Rosendorf" atau desa Mawar. Atraksi wisata eco yang menarik wisatawan manca dan lokal untuk menikmati pemandangan bunga mawar di mana-mana.
Setiap penduduk menanam mawar, di taman desa juga ada mawar, sebuah organisasi yang mengembangkan mawar juga memamerkan jenis-jenis mawar di kebun khusus. Ah, seperti di surga dunia. Makin melayang jika mawar yang dicium memiliki intensitas keharuman sampai bintang 3.
Oh, ya, di restoran Italia tadi juga ada papan peringatan untuk memakai masker saat memasuki restoran dan toilet. Masker baru dilepas jika akan makan atau minum saja.
Di pintu masuk, ada sebuah meja dengan disinfektan dan kertas serta pen untuk mengisi data diri kami. Mulai dari nama, alamat dan nomor telepon harus diisi dan dimasukkan di box.
Kata yang punya restoran, jika ada salah satu yang terkena, siapa saja yang datang pada hari itu akan dihubungi supaya bisa karantina mandiri atau memeriksakan diri.
Sebuah kertas bertuliskan peringatan supaya tetap memakai masker ketika hendak ke toilet juga ada. Hanya saja tidak ada larangan untuk pergi ke belakang bersama-sama. Di sekolah-sekolah, termasuk di VHS, itu dilarang. Meskipun toiletnya ada 5 di dalam satu ruangan, tetap hanya boleh satu saja yang masuk.
Tatanan meja dan kursi dibuat sedemikian rupa supaya jarak 1,5-2 meter terpenuhi.
Kasir juga memiliki shield atau penghalang transparan. Hanya bagian bawah untuk tangan masuk saat membayar dengan kartu saja yang terbuka.
Protokol kesehatan di restoran desa ini juga sama dengan restoran di kota. Artinya, tidak ada pengecualian. Hanya saja, jika pelayan di restoran di Konstanz tadi memakai maskernya tidak pada tempatnya (hidung masih terlihat), di Noeggenschwiel sangat-sangat disiplin.
Restoran Jepang "Mosh Mosh"