Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Begini Cara Orang Bersedekah di Jerman pada Masa Corona

28 Mei 2020   13:14 Diperbarui: 28 Mei 2020   14:39 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mengapa orang-orang Jerman nggak ngasih langsung ke orang yang membutuhkan?"

Dan banyak lagi feedback yang saya terima, termasuk 9 tanda jempol ke bawah dari 9641 klik. Kita memang nggak bisa ngarepin semua orang senang dengan kita atau apa yang kita bagi. Tidak semua orang yang harus menyenangkan kita. Mereka punya pilihan dan cara pandang sendiri. Termasuk memberikan umpan balik.

Memang terbilang unik cara orang Jerman bersedekah. Nggak kayak di Indonesia di mana pemda, masyarakat bahkan para artis turun sendiri ke jalan untuk membagikannya. Tentu saja masih dengan masker dan disinfektan.

Diletakkan di boks yang mirip penjara? Digantungkan di atas pagar? Mungkin hal yang nggak biasa di tanah air. Apa nggak takut barangnya diambilin orang yang bukan sasaran donasi?

Kompasianer, lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Bahwa setiap negara punya budaya sendiri. Karakter bangsanya juga demikian. Kalau saya amati, orang Jerman sedikit tertutup dibandingkan dengan orang Indonesia. Tetapi jangan remehkan jiwa menyumbang mereka yang besar dan mendarah daging. Bukan hal aneh kalau mereka suka menyisihkan sebagian hartanya meski sudah dipotong pajak gereja sebanyak ratusan euro sebulan. Banyak, kan. Mereka biasanya sangat mudah untuk memberikan transfer bagi organisasi yang mendukung program untuk anak-anak dan hewan-hewan sedunia. Jadinya untuk memberikan sumbangan bagi orang yang menderita di masa penyebaran covid19 itu sangat gampang terlihat, meski tak terlihat tangan mana yang ada di atas tadi.

Sumbangan untuk Tafel Trossingen (dok.Gana)
Sumbangan untuk Tafel Trossingen (dok.Gana)

Contoh sembako (dok.Gana)
Contoh sembako (dok.Gana)

Terima kasih, sudah menyumbang (dok.Gana)
Terima kasih, sudah menyumbang (dok.Gana)

Box sumbangan, Spendentisch

Tadi saya menyebutkan soal sumbangan yang diletakkan di swalayan atau disebut Spendentisch (Spende=sumbangan, Tisch=meja). Bagaimana sih, penampakan boks sumbangan selama masa corona itu?

Adalah swalayan Kaufland. Namanya saja Kauf =Membeli dan Land = negara/wilayah. Wilayah di mana orang biasa membeli atau shopping ini memang lebih luas dari retail lainnya di Jerman. Saking luasnya, kalau saya pindah ke swalayan yang sama tapi di kota lain, saya bisa tersesat dan nggak tahu di mana tempat ambil barang A, B, C.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun