Pesan mbok Minto saya kira sangat tepat sasaran dan menginspirasi banyak orang untuk tidak ngotot mudik. Di rumah saja dulu. Cara menasihati tanpa menggurui karena dikemas dengan cara lucu dan apik.
Pesan "Gagal mudik" = jangan mudik dulu
"Jangan mudik dulu untuk menghentikan penyebaran virus Covid19. Bersama kita bisa!" Begitu pesan terakhir yang tertulis pada "Gagal Mudik" Part I.
Video yang dibuat Ucup alias Muhammad Sofyan dari Klaten termasuk berhasil mengocok perut masyarakat sekaligus membawa pesan "Jangan mudik dulu" yang diikutkan lomba yang diadakan polres Klaten.
Jika mbok Minto saja sangat taat peraturan, mosok kita yang lebih muda tetep ngotot mudik. Malu dan nggak masuk akal. Tapi kenyataannya, apakah jalanan di Indonesia sepi? Tentu tidak. Lihatlah pengamatan tenaga medis yang mengatakan "Indonesia, terserah", "Indonesia suka-suka", "Indonesia sakkarepmu."
Saking jengkelnya melihat orang masih berkerumun sana-sini dan mudik. Itu sebagai bukti bahwa memang orang-orang kita belum begitu peduli. Dukungan masyarakat kurang penuh terhadap ajakan, himbauan, aturan pemda dan tenaga medis. Ini sangat memprihatinkan.
Dibandingkan dengan Jerman yang sudah memiliki pasien 1 di Bayern pada bulan Januari dan lockdown sejak 16 Maret, jalanan Jerman di tempat kami tinggal di perbatasan Swiss-Jerman masih longgar tidak padat seperti biasanya.
Betul, itu karena orang Jerman nggak merayakan lebaran dan nggak ada tradisi mudik. Namun tetap saja itu bisa menjadi gambaran bagaimana orang tetap berada di rumah atau work from home demi mendukung program pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus covid19. Anak-anak nggak pulang kampung, tempat asal atau kelahiran mereka di mana masih ada orang tua yang bisa disambangi. Mereka tetap di rumah masing-masing.
Oh, iya saya jadi ingat soal pulang kampung. Seorang teman kuliah saya dari Kudus cerita bahwa ada seorang pekerja yang pulang dari Jakarta yang notabene red zone. Begitu sampai kampung halaman, nular-nulari tetangganya. Menurut detiknews, yang tadinya 2 lalu 3 pasien yang terinfeksi virus, beranak menjadi 40 pasien. Serem, kan? Dampak pulang kampung saja sudah membahayakan, apalagi dampak mudik lebaran yang biasanya ... rombongan, satu kompi.
Ya, sudah, selamat menikmati video mbah Monto dan Ucup di youtube. Jangan mudik dulu, ya. Saya juga enggak, kok. Ibu saya sudah bilang lewat SLI "Ora mudik orapopo, keadaan masih seperti ini" dan saya pun sudah transfer ibu. Hehehe. (G76)