Maklum, namanya whatsapp group itu ya, harus scroll up-down panjiangggg sekali. Kalau orang nggak sabar, kelewat deh, informasi.
Demi memastikannya, pengundang atau administrator (salah satu dari kami) sebaiknya menanyakan lagi secara pribadi. Siapa yang bisa dan siapa yang tidak bisa atau siapa yang telah membaca undangan dan siapa yang belum.
2. Chat di Whatsapp group untuk konfirmasi waktu yang tepat
Tiap orang memiliki kegiatan, ketertarikan dan kesibukan sendiri-sendiri. Oleh sebab itu, perlu adanya kesepakatan saat yang tepat dari kami bertujuh. Biar sama-sama enak, nggak ada yang tertekan. Kalau ada yang sedang repot mungkin bisa ditunda zoom-nya sampai semua aktivitas selesai dan bisa join bareng. Kalau enggak, menyusul nggak papa. Ibu kami sudah pensiun, lebih banyak waktu jadinya longgar kapan saja bisa alias nggak masalah. Asal di rumah saja.
Oh, ya, karena perbedaan waktu di Indonesia dan Eropa (Jerman dan Belgia) itu beda-beda, misalnya musim dingin 6 jam dan musim panas 5 jam ke belakang, kami nggak boleh lupa. Indonesia waktunya lebih duluan, ya.
Untuk meyakinkan dan supaya nggak muter-muter terhubung dengan zoom -- nya karena salah waktunya, kami chat di whatsapp group lagi, beberapa saat sebelum waktu yang ditentukan. "Sekarang jam berapa di sana?"
3. Siapkan tampilan atraksi keluarga
Biasanya lebaran, kami ada acara sungkem berurutan dari kakak sulung sampai adik bungsu. Tentu saja diikuti dengan anak-anak dari masing-masing. Seneng kalau lihat pada pakai seragam.
Karena masa karantina selama virus covid19 menyebar di seluruh dunia, hal itu nggak mungkin dilakukan. Semua sepakat untuk tinggal di rumah, nggak mudik atau pulang kampung. Kita masih bisa mengucapkan selamat hari lebaran dan mohon maafnya lewat dunia maya, zoom. Terima kasih, kepada teknologi canggih.
Oh, iya, supaya acaranya nggak mbosenin hanya blah-blah, kami akan siapkan beberapa atraksi. Siapa yang bisa main gitar, nggitar. Yang suaranya bagus, nyanyi. Yang suka gerak, joged. Seru, kan? Suasananya jadi hidup, ada entertainment. Sembari ngobrol, kami ditemani camilan. Makanya, nggak lupa kami siapkan kue di dekat meja di mana kami meeting. Kami akan memperlihatkan kue apa yang ada di meja masing-masing karena nggak bisa mengudap bersama. Nah, kami bikin kue keringnya sendiri, lho di Jerman. Di Indonesia bisa tinggal pesan daring sudah datang.
Semoga tiga langkah di atas menjadikan komunikasi zoom meeting kami saat lebaran nanti joss. Bagaimana dengan 3 hal yang disiapkan Kompasianer untuk mudik online? (G76)