Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tips Lawan Kalap Berbelanja Bahan Makanan

2 Mei 2020   20:25 Diperbarui: 2 Mei 2020   20:31 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tepung yang mahal tinggal sedikit (dok.Gana)

Sedih sekali melihat bagaimana masyarakat Jerman ribut di supermarket atau toko hanya karena rebutan mengambil bahan makanan dan kertas toilet. Sampai-sampai pihak keamanan dan staff toko turun tangan. Yang melihat saja malu, apalagi yang ribut?

Untungnya, setelah hampir sebulan, tepatnya 17 April, kondisi agak terkendali. Stok tepung terigu dengan harga standar tersedia. Namun, toko memberi regulasi bahwa satu pembeli hanya boleh 2 sak tepung @1 kg seharga 0,39 euro atau kira-kira Rp 4000.

Makanan kaleng berisi daging, sayur yang berharga standar ikut kembali tersedia.

Para lansia Jerman tergolong mandiri tetapi biasanya dianjurkan untuk tetap tidak berbelanja sendiri di masa corona sampai tiba waktunya bebas dari corona. Mereka itu bisa menitipkan pada saudara, tetangga atau sebuah klub yang mulai ngetren sejak beberapa tahun terakhir "Nachbarnschaft Verein." Lansia atau orang yang sakit dengan resiko tinggi selama masa corona tinggal memberikan daftar belanjaan dan uang kepada yang dipasrahi, habis perkara. Bahan-bahan akan diletakkan di depan pintu, setelah memencet bel pintu dan mendengar langkah dari dalam rumah. Physical distancing.

Tips Lawan Kalap Belanja Makanan

Bulan Ramadan sebenarnya tidak mempengaruhi fenomena kalap belanja makanan di Jerman. Iya karena masyarakatnya mayoritas beragama Katolik. Masyarakat Turki yang dahulu pada awal kedatangan mereka merupakan pekerja pinjaman dan tidak kembali ke negara asalnya bahkan membawa keluarganya ke Jerman sampai anak-cucu, hanya 1.472.390 orang dari 81 juta penduduknya. Meskipun sekarang banyak pengungsi dari Suriah, Afrika, Libanon dan Afganistan berdatangan tetap saja masyarakat muslim di Jerman masih minoritas. Sehingga warna ramadan tidak seheboh di tanah air.

Hanya saja karena waktunya bertepatan dengan masa corona, kesannya jadi mirip. Kalap belanja itu sekilas terlihat karena orang tidak mau terlalu sering berada di tempat perbelanjaan dan lebih baik berada di rumah dengan stok yang ada.

Ini dia tips yang telah kami praktekkan selama masa corona supaya nggak kalap belanja makanan:

1. Observasi apa yang ada di kulkas dan gudang makanan

Beberapa hari sebelum berencana untuk berbelanja, biasanya saya cek apa yang ada di dalam kulkas dan gudang. Karena kulkasnya besar, rajin membersihkannya seminggu sekali membantu untuk melihat apa yang rusak, apa yang segera usai masa kadaluwarsanya, mana yang harus segera dimasak dan mana yang nanti masih lama bisa dimasak.

Membersihkan kulkas dengan cairan pembersih khusus saya sarankan. Tak lupa, saya taruh seiris lemon di dalam kulkas supaya berbau fresh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun