Nah, ada tiga warna khas yang biasa dipilih:
Warna putih berarti setia. Agar nanti setelah jadi, keduanya awet berdua sampai bahagia.
Warna merah bermakna cinta. Diharapkan nantinya cinta mereka menyala seperti darah dan terpatri di dalam hati yang paling dalam.
Warna hijau sebagai lambang harapan. Supaya nanti setelah diberi pohon Mai, anak perempuan yang ditaksirnya akan mau jadi pacar.
Arti warna-warna tersebut rupanya mirip dengan di tanah air kita tercinta Indonesia. Warna memang universal, bukan kalimat yang mewakilinya tapi dari mata turun ke hati. Warna itu alami dan tak mampu mengelabui manusia.
***
Sudah lumayan lama saya tinggal di Jerman. Mengamati budaya dan tradisi masyarakatnya, memang selalu menarik hati dan nggak bikin bosen. Kagum, malah. Bukankah mereka itu masyarakat maju dan modern tetapi luar biasa tetap memelihara kelestarian tradisi ratusan tahun yang dipopulerkan oleh para leluhurnya. Jika bukan generasi muda yang meneruskannya, siapa lagi? Contoh yang baik dari dunia barat yang patut diteladani. Mengapa tidak? Jangan hanya kebarat-baratan yang jelek saja yang ditiru. Yang bagus? Lanjutkan!
Kompasianer muda yang laki-laki dan single, kalian naksir Kompasianer perempuan yang single? Katakanlah dengan "Maibaum." (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H