Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Jangan Remehkan Peringatan Bencana Alam

11 Februari 2020   23:11 Diperbarui: 12 Februari 2020   11:21 2111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: southkernsol.org

Bahkan untuk mengadakan acara, orang melihat bagaimana cuacanya dulu pada hari itu, baru bikin undangan. Tentunya supaya acaranya berjalan lancar dan nyaman.

Sejak hari Jumat, 7 Februari 2020 media massa baik cetak dan elektronik sudah menggembar-gemborkan perkiraan cuaca buruk sejak Minggu malam sampai hari Selasa, 11 Februari 2020; Achtung, badai Sabine! "Jika tidak perlu sekali, hindari bepergian pada malam hari...."

Angin memang berhembus kencang. Awan hitam berarak-arakan secepat kilat di atas sana. Pohon-pohon pada goyang. Suara gludak-gluduk terdengar dari semua sisi rumah, seperti berada di rumah hantu. Tong-tong sampah yang kosong karena sudah diambil truk sampah ikut bergeletakan di sepanjang jalan. 

Beberapa trampoline yang tidak diikatkan ke pohon, terbang sesukanya. Ada kisah trampolin masuk kuburan, ada tong sampah orang pindah ke rumah tetangganya. 

Payung bukan lagi sebagai penangkal hujan supaya badan tidak basah, melainkan layaknya tadah hujan karena begitu dipegang lalu dibuka, posisinya tidak ke bawah menatap aspal tapi ke atas menantang langit. Omaigot. Bencana alam yang membuat hati cemas dag-dig-dug-der.

Angin badai Sabine disebut-sebut mampu memiliki kecepatan 154 km per jam. Ia benar-benar mengamuk; menyebabkan banjir, pohon tumbang dan mati lampu. Serem.

Sekolah Kacau

Bundesministerium, kementrian negara Republik Jerman sendiri menyarankan orang tua untuk membiarkan anak-anak tidak sekolah pada hari Senin-Selasa demi alasan keamanan. Namun dari pihak sekolah anak-anak kami, tidak ada himbauan apapun. Kami bingung sendiri.

Sedangkan beberapa TK dan sekolah seperti di negara bagian Nordrhein-Westfalens, Bayern, Hessen, Niedersachsen, Breman dan Breisgau-Hochschwarrzwald bahkan benar-benar ditutup.

Buntutnya, kami membiarkan anak-anak diam di rumah dan menelepon sekolah untuk memintakan ijin tidak hadir di sekolah dengan alasan keamanan. 

Sedangkan kami tetap berangkat ke tempat kerja. Tapi apa lacur? Murid-murid saya yang  lansia pun juga pada nggak berani datang. Mereka nggak mau meremehkan warning berkenaan dengan badai Sabine. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun