Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Vitamin yang Bikin Segala Urusan Mulus

3 Februari 2020   15:43 Diperbarui: 3 Februari 2020   16:04 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tak lama kemudian, urusan beres. Si Au pair dapat visa lagi  dan tinggal selama setahun seperti kontrak yang ia tanda tangani. Sebagai informasi, visa pas kedatangan hanya berlaku 3 bulan dan harus diperpanjang.

Contoh lain adalah apa yang dialami suami saya. Untuk mengurus nomor plat mobil, ia biasa mengurus lewat internet. Namun, ia sengaja menghubungi salah satu teman yang bekerja di kantor pengurusan plat nomor mobil karena tidak ada nomor cantik yang ia inginkan di  web. 

Pulang dari sana, ia berhasil mengantongi nomor yang ia inginkan tanpa main sogok alias gratis. That's what friends are for. Untuk Indonesia itu biasa, di Jerman luar biasa.

Ada lagi cerita tentang dokumen. Jangan tanya soal ini, bisa mumet sampai salto. Untuk periksa ke dokter spesialis, kadang ada ketentuan untuk Ueberweisung  atau Surat rekomendasi dari dokter keluarga dan tentu harus bawa kartu asuransi.

Nah, pernah saya ada urusan dan nggak bisa antar anak ke dokter padahal sudah janjian, terpaksa suami yang membantu mengantar. Karena tergesa- gesa waktu berangkat, saya lupa memberikan kartu asuransi anak pada suami. Yah, sudah nggak bawa kartu, nggak ada rekomendasi dari dokter keluarga lagi, payah.

Untungnya, suami saya kenal dengan si resepsionis dokter spesialis. Ia boleh mengantar kekurangan dokumen sampai seminggu atau harus membayar sejumlah tertentu. Mana sudah jauh tempatnya dan anak harus diperiksa, kalau hari itu nggak jadi periksa dm disuruh pulang sebab  kurang dokumennya, kasihan  kan. Untuk membuat janji atau Termin dokter di Jerman itu nggak semudah membalikkan telapak tangan.

Begitu pula dengan pengalaman  yang saya alami. Dalam perbincangan dengan teman-teman Auslander/in alias orang asing, banyak yang mengeluh tentang sulitnya mendapatkan pekerjaan bahkan Praktikum atau mencicipi training di sebuah perusahaan Jerman. Sudah berpuluh-puluh Bewerbungen atau surat lamaran, hasilnya nol besar. Jangankan dipanggil, surat penolakan lamaran atau jawaban surat lamaran ditolak saja nggak dikasih. Alamak, teganya.

Mungkin saya beruntung karena begitu melamar sebagai praktikan di sebuah perusahaan besar di kota kami, langsung di-ACC. Tahu kenapa, karena pemiliknya adalah teman saya. Ada nilai ingin menolong dan memberi kesempatan pada saya. Praktikum adalah sebuah program bagi siapapun yang ingin mengetahui apakah pekerjaan yang nantinya akan dipilih itu sesuai dengan panggilan hati atau tidak. Jika ok, program bisa diteruskan dengan Ausbildung atau program training selama setidaknya 3 tahun? Di mana separo hari ke sekolah dan separuhnya bekerja alias praktek.

Vitamin itu juga berlaku di dunia bisnis. Istilahnya; tak kenal maka tak sayang. Jika nggak kenal dengan manager atau bos perusahaan tertentu, suami saya akan kesulitan dalam membeli barang di Jerman untuk dijual lagi ke luar negeri. Bagi perusahaan luar negeri, akan sangat sulit membeli langsung dari Jerman. Diperlukan networking dan sosialisasi dengan orang-orang yang berkepentingan. No vitamin B, please go away.

***

Saya pikir, memang memperluas pergaulan di Jerman atau di manapun kita berada itu penting. Namanya orang, siapa tahu kita butuh. Sudahkah Anda menyadari dan membinanya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun