BOS atau Borneo Orang Utan Survival adalah salah satu LSM Jerman yang aktif melakukan program untuk hutan dan orang utan di tanah air. Salut dan standing ovation untuk mereka.
Proyek yang selama ini mereka punyai ada di Sintang (auswilderung), Mawas (aufforstung), Nyaru Menteng (auswilderung), Samboya Lestari (auswilderung und aufforstung), ITCI -Camp (aufforstung). Apakah kita sudah ambil bagian darinya?
Kompasianer, judul artikel di atas adalah kesan saya menghadiri presentasi LSM Jerman yang berkecimpung di jagad lingkungan untuk Indonesia dan dunia.
Rasanya ditabok berkali-kali, begitu mereka memaparkan kenyataan yang ada. Indonesia yang bakar hutan, ini orang Jerman melindungi hutan dan satwanya. Aneh tapi nyata, hutan Indonesia cepat menghilang. Separah itukah Indonesia kehilangan "Amazon"?
Kalau Borneo dan the real Amazon di luar negeri habis, apa kabar dunia? Kiamat sudah. Bolonglah paru-paru dunia, padahal manusia butuh oksigen untuk bernafas. Tanpa hutan, nggak bisa nafas. Jangan, jangan sampai.
Sehingga jika orang Jerman saja sebegitu kekehnya membantu kita, sudah sewajarnya kalau orang Indonesia di tanah air semakin meningkatkan kepedulian dan mawas diri. Semoga lewat artikel ini akan semakin mengingatkan kita semua bahwa hal klasik ini dampaknya nggak main-main.
Ada wacana tentang pemindahan ibu kota Jakarta ke Kalimantan. Apakah itu sudah ditinjau dari sisi lingkungan? Dampak pembangunan pesat yang harus dipenuhi untuk mengejar kemegahan ibu kota baru, sepertinya tidak boleh dianggap remeh.
Pembakaran hutan ilegal, perdagangan orang utan, penyelundupan orang utan dan entah apalagi tetek bengek yang muncul dari Kalimantan yang akan mengharu-biru dunia. Mata internasional selalu mengawasi Indonesia.
Banyak hal yang bisa kita lakukan misalnya dengan mendatangi acara presentasi tentang proyek orang utan di Kalimantan, di sana organisasi akan menjual produk (boneka, tas, kaos, dekorasi, pin, stiker) demi pengumpulan dana program. Harganya memang mahal tetapi ada misi di sana.
Selain itu, meniru pemikiran orang Jerman yang pelan tapi pasti mulai meninggalkan produk yang ada unsur bahan kelapa sawit. Mereka akan baca Ingridients atau bahan-bahan produk yang mereka beli. Mencari alternatif lain yang ramah lingkungan adalah sebuah die cemerlang mereka.