Bagi saya, respon atas undangan berlaku meski tanpa tertulis RSVP. Sedangkan jika ada tulisan RSVP, hukumnya wajib. Itulah sebabnya, dalam setiap acara memang sebaiknya tertulis RSVP sebagai kode bagi setiap tamu undangan untuk tidak lupa mengkonfirmasi, memberikan respon entah negatif atau positif.
Kewajiban memasukkan tanggal acara dalam kalender
Nah, ini kebiasaan buruk berikutnya. Jika sudah menyatakan akan datang tapi tidak datang karena ... lupa! Langganaaaaan.
"Kok, kamu nggak datang?" tanya saya pada seorang tamu undangan yang kebetulan tetangga.
"Yah, lupa. Maaffff." Si orang tepok jidat.
"Lupa? Pasti orang Indonesia, ya?" Begitu kata suami saya yang pernah lama tinggal di Indonesia dan tahu salah satu karakter orang Indonesia yang kalau ditanya jawabannya "Maaf, Pak, lupa." Jiahhhh.
"Habisnya undangan sudah dapat lama sekali," tepis si perempuan.
"Lain kali dimasukin kalender dong. Meski masih lama, bisa direncanakan. Bukan waktu yang mengatur kita tapi kita yang mengatur waktu. Di iPhone kann sudah canggih, kalau nggak ya di kalender dinding deh, dilingkari atau pakai spidol merah, noh," pesan saya.
Untung saya nggak bilang suruh coret di dinding, sama cecak dan semut.
Saya paling senang memasukkan janji apa saja di dalam kalender HP. Namanya saya orangnya pelupa, kalau tidak dimasukkan ke kalender pasti saya terlewat dan kecewa, bahkan bisa saja mengecewakan orang lain. Nggak enak, kan. Datang nggak datang, konfirmasi.
Jika dahulu saya suka menenteng buku tebal kalender untuk memasukkan jadwal ini-itu dan mencatat hal-hal penting, sekarang sudah ada smart phone. Thanks to high technology. Bahkan itu bisa terkoneksi dengan jam yang ada di tangan dan mengingatkan janji acara pada waktu yang tepat.
Masalahnya, alat-alat canggih itu tidak akan berfungsi kalau tidak diberdayakan oleh si manusia. Ah, manusia memang tempatnya lupa. (G76)