Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kode: "Apakah Luisa Ada di Sini?"

18 Maret 2019   18:13 Diperbarui: 18 Maret 2019   18:21 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kampanye bikinan klub Frauen--Notruf Mnster e.V. itu memang dikhususkan demi melindungi perempuan dan gadis dari pelecehan seksual. Jadi jika seorang perempuan merasa tertekan, dipaksa, nggak nyaman dengan date yang sedang didatangi, nggak aman, bisa saja mengambil inisiatif untuk mengucapkan kode "Ist Luisa da?" atau "Ist Luisa hier?" Selain Mnster, kota mana saja di Jerman yang mendukung kampanye? 

Augsburg, Beckingen, Bochum, Bodenseekreis, Bonn, Coburg, Coesfeld, Dinslaken, Duesseldorf, Ennepe Ruhr Kreis, Erlangen, Essen, Euskirchen, Flensburg, Freiburg, Freising, Gelsenkirchen, Hagen, Heidelberg,  Ingolstadt, Jena, Kreuztal,  Kreis Kleve, Kreis Unna, Landshut, Landkreis Luechow-Dannenberg, Leipzig, Leverkusen, Mannheim, Memmingen, Mettmann, Moenchengladbach, Neu-Ulm, Neuss, Nienburg, Nuernberg, Oberhausen, Oldenburgue Olpe, Osnabrck, Paderborn, Passau, Recklinghausen,  Rheinisch-Beuegischer Kreis, Saarbruecken, Schweinfurt, Siegen, Sylt dan Waldeck-Frankenberg. 

Selain itu, negara tetangga yang ikut berpartisipasi yakni: Innsbruck (Austria),  Winterthur dan Zrich (Swiss). Di kota-kota itu ternyata tak hanya pub dan club saja yang mendukung kampanye, melainkan tempat-tempat yang biasa dikunjungi banyak orang pada malam hari seperti restoran pizza, cafe, hotel sampai kantin. 

*** 

Dari kampanye "Ist Luisa da?" atau "Ist Luisa hier?" di Jerman, saya jadi ingat istilah lady first, wanita diutamakan. Ketika wanita didahulukan pelayanannya sehingga merasa nyaman di manapun ia berada, rasanya senang. Ini baru Jerman! 

Nah, kalau Inggris, Jerman, Swiss dan Austria sudah sigap melindungi kaum perempuan, bagaimana dengan Indonesia? Kapan? 

Ingat, berbagai media massa dan studi di tanah air banyak memberitakan bahwa kasus KDRT atau pelecehan seksual di tempat umum, kebanyakan korbannya adalah perempuan. Masih banyak PR yang harus dikerjakan untuk melindungi para perempuan Indonesia, meskipun adalah pasti korban yang berjenis kelamin laki-laki. Jangan hanya nunggu pemerintah, tugas mereka sudah banyak. Jika masyarakat ikut aktif dan berpartisipasi pasti lebih heboh dan keren.

Harapan saya, suatu hari nanti ada kampanye serupa seperti "Apakah Luisa ada di sini?", tentu saja dengan mengganti nama Luisa dengan nama khas Indonesia yang menggambarkan pejuang wanita seperti Kartini, Dian (Sartika), Cut (Nyak Dhien) atau nama lain yang disepakati dan sangat menginspirasi perjuangan perempuan dalam hidup. Bagaimana menurut Anda? (G76)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun