Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gangguan Buta Wajah

2 Februari 2019   15:39 Diperbarui: 2 Februari 2019   16:07 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Buk, kenapa cemberut? Nggak kesambet, kan? Biasanya kamu selalu ceria setiap saat." Suami saya heran melihat saya datang dengan wajah sedih. 

"Lah iya, aku bilang selamat pagi, nggak dijawab. Sombonggggg!" Mulut saya jadi panjang ke depan. 

"Siapa?" Mulut suami saya jadi ikut menye-menye, serasa mau belain istrinya yang lagi sebel. 

"Itu ... ibu-ibu yang suka antar anaknya ke sekolah." 

Setiap pagi memang jatah saya mengantar anak-anak. Ketika mengantar sampai pintu gerbang sekolah, bertemu seorang ibu berambut merah bak Pippi Langstrumpf yang mengantar anaknya juga. Rupanya meski menatap muka saya lekat-lekat, ia tidak menjawab sapaan saya. Apakah dia tidak mendengar sapaan saya? Pasti mendengar wong wajahnya menatap saya tajam. 

Apa dia lupa kalau kami sudah bertahun-tahun kenal? Merasa kenal dengan ibu itu sejak anak-anak kami di taman kanak-kanak, membuat saya heran. Bahkan beberapa kali kami saling berkunjung dalam rangka undangan pesta ultah anak-anak kami. Bukankah kami sudah setidaknya 3-4 tahun kenal. Mana tetanggaan lagi. Kok, bisaaaa? Arghhh. 

Diperkirakan 2 Juta Orang Jerman Buta Wajah 

Pernah mendengar kata Prosopagnosie? Kata yang berasal dari bahasa Yunani kuno Prospon=wajah dan Agnosia=tidak mengenal, kata itu digunakan untuk menyebut sebuah kelainan pada manusia karena tidak bisa mengenal wajah orang yang dikenalnya. Gangguan mengenal gambar atau wajah orang pertama kali ditemukan ilmuwan Jerman, Joachim Bodamer pada tahun 1947  lewat tiga pasiennya. 

Selama ini sudah 100 kejadian dilaporkan secara resmi dan tercatat. Dari waktu ke waktu, penderitanya diperkirakan sudah mencapai 2 juta orang. Sayang sekali, kebanyakan dari penderita tidak sadar telah mengalaminya. 

Mereka sulit mengidentifikasi lagi keluarga, tetangga atau teman yang sudah dikenal sebelumnya. Selain itu, mereka juga nggak tahu apa sebabnya. Dikatakan bahwa gangguan ini tidak disamakan dengan Autis karena beberapa penderita yang mengaku dan diwawancarai adalah orang-orang yang berhasil dalam jagad karir seperti CEO atau ahli IT. 

Ciri-ciri Penderita Buta Wajah

Adalah seorang gadis Jerman yang mengalami Prospagnosie, sepertihalnya sang bunda. Dalam liputan Galileo yang saya tonton, ia bercerita ibunya pergi berlibur selama 14 hari. Ketika kembali ke rumah, ia merasa ibunya yang ada di depan pintu serasa ia kenal tetapi tidak tahu siapa dia. Perasaannya aneh menanyakan mengapa perempuan setengah baya yang ada di depan pintu rumahnya seperti foto kopi, memiliki wajah yang mirip dirinya. 

Di lain kesempatan, oleh  tim, si gadis juga dites untuk mengingat lima perempuan dengan T-shirt dan kucir yang sama. Selama  beberapa menit ia hanya diam dan bingung, nggak bisa mengenal perbedaan dari orang-orang yang ada di depannya. 

Baru setelah dipaksa-paksa, ia berusaha keras mengaitkan ingatannya dengan perbedaan khusus seperti perempuan pertama hidungnya lebih besar, perempuan kedua alisnya tebal, perempuan ketiga bulu matanya badai, perempuan keempat jidatnya agak lebar dan kelima si perempuan telinganya lebar. 

Ada lagi seorang wanita umuran 50 an. Sebagai seorang businesswoman, ia merasakan kelainan nggak bisa mengenali wajah orang. Padahal dalam pekerjaannya, ia dituntut bertemu dengan banyak orang dengan karakter berbeda di tempat yang berbeda pula. 

Orang normal biasanya mengenali wajah orang dalam hitungan detik, sedangkan penderita buta wajah akan membutuhkan banyak menit untuk mengenali wajah orang tidak selalu sama atau bukan topeng. Dari kedua contoh tersebut rata-rata ciri-ciri penderita buta wajah adalah: 

1. Berpendapat bahwa semua wajah orang yang ditemui, sama. 

2. Sulit mengenal orang yang baru saja ditemui. 

3. Butuh waktu lama untuk mengingat wajah orang yang baru saja ditemui karena nggak ada struktur atau tanpa tiga dimensi.

4. Lupa mengingat nama pemilik wajah yang ditemui. 

5. Tertukar nama dan wajah orang satu dengan yang lainnya. 

6. Sering mengatakan bahwa "Saya mengalami kesukaran dalam mengenal wajah orang yang saya pernah kenal sebelumnya." 

7. Meski orang terkenal seperti Maryln Monroe atau Ratu Elizabeth banyak tersebar di media massa, semua terlihat berwajah sama di mata penderita. 

8. Wajah orang yang dipandang biasanya blur alias samar. 

Tes Pendeteksi Prosopagnosie:

Bagaimana caranya untuk mendeteksi ini? Simak pertanyaan berikut:

1. Apakah Anda susah mengenal tokoh-tokoh dalam sebuah film? 

2. Apakah Anda menganggap orang-orang yang Anda pernah kenal sebagai orang asing? 

3. Apakah Anda selalu susah mengingat orang yang pernah Anda kenal sebelumnya? 

4. Apakah Anda selalu sulit mengenali orang yang Anda kenal dibanding teman-teman Anda? 

5. Apakah teman dekat Anda atau keluarga Anda mengatakan bahwa Anda sering kesusahan mengenali orang yang sudah dikenal? 

6. Apakah Anda sering bingung sendiri dan kepala pusing karena susah mengenali orang yang sebenarnya sudah Anda kenal? 

7. Apakah Anda tidak bisa mengingat wajah orang yang kita kenal di suatu tempat (contoh gedung bioskop) lalu bertemu dengannya di tempat yang berbeda (misalnya mall)? 

8. Kemampuan Anda dalam mengenal wajah orang yang sudah dikenal, lebih jelek dari teman-teman Anda? Silakan menjawab satu persatu pertanyaan di atas. Andai kebanyakan jawabannya adalah YA, bisa jadi Anda mengalami buta wajah. Waspadalahhhhhh.... 

Tips Bagi Penderita Buta Wajah

Salah satu penderita yang diwawancarai media ilmu pengetahuan itu menceritakan pengalamannya sebagai penderita buta wajah. Supaya aktivitas lancar dan hidup nyaman ia melakukan beberapa langkah sebagai berikut: 

1. Tetap percaya diri meski mengalami gangguan mengenal wajah orang. Jangan bilang ke orang yang kita kenal dan secara nggak sengaja ditemui dengan kalimat "Maaf, saya nggak kenal kamu" atau "Saya nggak yakin apa kita pernah bertemu sebelumnya." 

2. Sapalah orang yang menemui kita dengan kalimat normal tanpa menyebut nama seperti, "Hallo, apa kabar?" atau "Kamu datang dengan siapa?" Boleh juga pakai jabat tangan bahkan cipika-cipiki. 

3. Sambung dengan kalimat yang mengomentari kegiatan yang sedang berlangsung atau tentang tempat pertemuan. Jangan singgung soal mendetil apalagi hal pribadi. Contoh; "Wah, acaranya keren" atau "Tempatnya nyaman, deh." 

Begitulah, ternyata kalau saya menyapa orang dan nggak ingat lagi bahwa sudah pernah kenal lama atau amit-amit sampai lupa namanya, belum tentu orangnya sombong. Bisa jadi ini kelainan bernama Prosopagnosie.

 Bagaimana dengan Anda? Lupa sekali dua kali nama orang pasti biasa, asal segera bilang, "Ah, iya .... kamu si A kan?" Mulai sekarang ... kita harus selalu konsentrasi. 

Jabat erat nama orang yang kita kenal pertama kali, tatap matanya, ulangi namanya tiga kali dan lupakan kredit-kredit atau utang-utang yang membelit. Dijamin kita akan ingat wajah dan nama orang yang pernah kita kenal karena otak kita menyimpannya sebagai kenangan, ingatan yang indah dan pantas untuk diingat kalau tidak lusa, ya di lain hari nanti sebagai memori.

Selamat berakhir  pekan  dan jaga kesehatan. (G76).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun