Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pengalaman Menukarkan Voucher Kompasiana

18 September 2018   17:34 Diperbarui: 18 September 2018   17:54 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Voucher Nggak Selalu 100% Gratis

Segera ia menerangkan saya tata cara menukarkannya. Pertama tinggal pilih mau ditukar dengan produk atau perawatan. Untuk produk saya nggak minat karena yakin dengan bagasi 30 kg pasti udah overload dulu sebelum dikasih. Mending pilih perawatan sajalah karena memang nggak pernah melakukannya. Yup, mau coba, ah.

Di sebelahnya, seorang pria yang muda duduk sambil sesekali nambahin kalimat per kalimat. Mereka menyarankan beberapa jenis perawatan yang saya inginkan dan sesuai dengan waktu dan kebutuhan. Karena tinggal beberapa hari vouchernya hangus jadi harus hari itu juga ditukarkan. 

Saya pilih perawatan wajah saja untuk mengangkat sel kulit mati. Kalau nggak salah facial treatment exclusive namanya. Harganya Rp 1.600.000,00. Ooooalahhhh berarti nggak gratis, yahh. Hahahaha. Ya, sudah berarti kudu nombok Rp 600.000,00 dengan mengantongi voucher dari Kompasiana Rp 1.000.000,00 tadi. Pikir-pikir sudah lumayan harganya. Apalagi ketika perawatan, ternyata ada pijatan wajah, tangan, kaki dan leher serta punggung. OMG, selangit. Nah, lho ... serasa relaks sekali dan senang setelah proses selesai.

Serunya Perawatan Wajah Selama Satu Jam

Bagaimana proses perawatannya? Pertama, saya disuruh Pipis dulu. Nggak lucu jika lagi perawatan, e rewel pamit ke kamar kecil, kan? Yang antri buanyak, nih.

Kedua, sepatu disuruh dilepas di lantai pertama dan menuju kamar lantai atas dengan sandal yang untuk saya segede kapal.Eh, salah, saya yang liliput.

Ketiga, saya disuruh telanjang. Semua perhiasan dilepas. Tapinya, oh noooo .... diberi baju tidur motif batik model kemben pakai karet yang ternyata logro alias kegedean, teman-teman. Yaolohhh ... saya sudah makan banyak sedari trip  Pakistan-Qatar-Polandia-Thailand-Indonesia, kok masih kurang gemuk seh? Hermannnn. Makanya sambil pakai, tangan saya ikut pegang takut melorot. Meski sama-sama perempuan, malu, ah ada yang liat buah anuh.

Keempat, si mbak yang baru saja setahunan ikut Oriskin bersihin  wajah saya yang terlentang di meja panjang. Haaa, serasa mau dioperasiiii. Perasaan banyak sekali produk Murad yang ia gunakan. Kadang rasanya kayak digigit semut clekat -clekit. Yailah, mau cantik rupanya nggak cuma mahal tapi juga sakiiiit. Nggak percaya? Masih ingat pemandangan wajah diparem putih di pedesaan Indonesia jaman kapan itu? Tuh, itu juga sama, mau cantik tapi serem juga kan? Walau Komik nantinya wajah jadi adem, segar dan cerah cling tetap ajah jadi kayak hantu. Hiyyy.

Kelima, selama wajah diberi krem ini-itu, si mbak memijat wajah, tangan, leher, punggung dan kaki. Heaven! Serasa ngelayang di surga ... lupa sudah tagihannya nanti seharga  satu gerobak bakso.

Teman-teman, selama perawatan, sekali-kali saya tanya si mbak. Dasar saya orangnya cerewet. Sebenarnya, jujur, paling enak  memang mata merem dan menikmati apa yang ia lakukan. Rasanya wow. Jadi, jangan tiru saya kebanyakan ngobrol, berisik ganggu tetangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun