Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ririn Ekawati Jadi Ibu Sekaligus Ayah #SiapaBilangGakBisa

28 Agustus 2018   16:55 Diperbarui: 31 Agustus 2018   08:58 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/ririn ekawati

Untuk ukuran para pengungsi di Jerman atau perempuan lokal di Jerman, jadi single parent adalah hal yang lumrah dan sering terjadi. 

Mereka berani berkata: #SiapaBilangGakBisa, dunia gak bakalan runtuh hanya karena harus hidup sendiri dan beban berat mencari nafkah serta mengatur semuanya sendiri, termasuk beban moral merawat anak-anak. Hebohnya, mereka gak sekedar mau tapi juga mampu menjalaninya! Kemandirian yang sudah jadi karakteristik rakyat Eropa. 

Peran Ganda Ririn Ekawati 

Peran sebagai ibu juga ayah, dualisme dalam hidup yang gak mudah untuk dijalani seorang wanita. Namun itu nyata terjadi dalam kehidupan. Jika masih ada ayah atau suami meski  bercerai, anak-anak tetap diberi waktu untuk berakhir pekan atau berlibur bersamanya. Tak  heran  pula jika ayah diajak memecahkan masalah keluarga bersama, demi anak-anak. 

Jika sendiri karena suami meninggal? Mereka tetap kuat dan mengaku,  #SiapaBilangGakBisa. Pahit-manis dirasakan sendiri, maju terus. 

Bagaimana dengan wanita Indonesia? Bisa gak seperti mereka yang di luar negeri dan di luar kspektasi itu? #SiapaBilangGakBisa? 

Wanita Indonesia bisa, kok!

style.tribunnews.com
style.tribunnews.com
Adalah Ririn Ekawati yang melalui kampanye Pantene #SiapaBilangGakBisa menjadi Contoh konkret  bagaimana menjadi wanita kuat dengan peran ganda sebagai ibu sekaligus ayah bagi  kedua anaknya, Jasmine dan Cattleya. 

Dulu kebutuhan dan permasalahan rumah tangga dicukupi bersama, semua dikerjakan bersama. Pasca dua kali pernikahan dan dua kali menjanda, kini Ririn harus memikirkan dan menyelesaikannya sendiri sebagai orang tua tunggal.

Namun, seperti yang Pantene percaya, Ririn Ekawati menunjukkan bahwa wanita Indonesia itu kuat dan mereka bisa melakukan hal-hal di luar ekspetasi dengan tidak hanya memenuhi ekspetasi dari keluarga dan masyarakat namun juga dengan berani mengejar cita-citanya. Peran ganda berhasil dilakukan Ririn juga berkat dukungan keluarga terdekatnya dan rasa percaya #SiapaBilangGakBisa bahwa ia mampu menjalani peran ganda tersebut.

Beruntung Ririn sudah mandiri sejak mudanya. Berkarir di jagad yang ia sukai untuk  mengumpulkan pundi-pundi uang pun tetap dilakoninya. Ia pun harus pintar membagi waktu antara menjadi tulang punggung keluarga dan juga mengurus kebutuhan keseharian anak-anaknya.

''Jujur, aku bangga diposisikan bersama wanita-wanita hebat di luar ekspektasi yang  mempunyai background dan prestasi berbeda-beda. Selain itu, aku ingin selalu bekerja keras  supaya ketika lansia nanti bisa enjoy life dan sisa umur aku melihat anak-anak tumbuh  menjadi anak yang berbakti, memiliki keluarga yang baik dan happy. Berharap mereka  semua tidak setakdir aku. Aku pengen mereka mendapat pasangan seumur hidup. Yah, tapi  itu balik lagi ke takdir Tuhan....'' tegasnya dalam wawancara tertulis. 

Membesarkan Anak-Anak dengan Cinta dan Kasih Sayang 

Menjadi janda, orang tua tunggal atau single parent bukan pilihan Ririn. Itu takdir Tuhan.  Banyak pengalaman dan nilai -nilai dalam hidup yang Ririn rasakan. 

Mengatasi semuanya sendiri tentu gak mudah. Bisakah? Ririn berani sesumbar #SiapaBilangGakBisa. Ia pun telah membuktikannya. 

Supaya anak-anak gak merasa kurang perhatian, Ririn masih menyempatkan diri untuk meluangkan waktu bersama anak-anak di sela-sela kesibukannya. 

''Dalam seminggu, paling gak aku harus nyisihin waktu untuk quality time bareng anak-anak. Contohnya ke tempat permainan yang bisa mengajarkan mereka banyak hal. Aku anggap Jasmine itu bukan sekedar anak tapi juga sebagai teman. Jadi dari A-Z dia bisa cerita tanpa sungkan, bisa curhat apapun. Kami sering traveling berdua atau dalam seminggu kami nyempetin waktu cuma jalan berdua, kaya nonton bioskop, nyalon, nemenin dia les dan dateng untuk support dia kalau sedang kompetisi dance. Selain itu pas aku kerja, aku selalu  cek ke orang rumah apa kegiatan anak-anak di rumah. Kalo aku gak lagi kerja, ya waktu bener-bener untuk anak-anak. So far, semua bisa diatur dengan baik,'' tambah Ririn. 

Fokus terhadap anak-anak, keluarga dan bekerja adalah prinsip yang ia pegang teguh selama ini. 

Selain cinta dan kasih sayang darinya untuk anak-anak, Ririn bersyukur dikelilingi rang-orang yang dicintai dan mencintai. Tak heran jika anak-anaknya memiliki sosok laki-laki seperti om, kakek dan ia sendiri berusaha menjadi seorang papa bagi mereka. 

Selain Allah, Temukan Pribadi Terpercaya Untuk Sharing 

Namanya manusia pasti punya banyak masalah dan keluh-kesah. Lantas, apa yang dilakukan Ririn jika sedang jatuh? Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang menjadi penuntunnya.Allah nggak bakal meninggalkan umatnya yang sedang dilanda musibah atau kesulitan dalam hidup. Ririn beruntung menjadi pribadi yang kuat iman, takut Tuhan dan rajin ibadah. Umrah pun sudah pernah dijalaninya. 

Sekarang, Ririn sendiri, laksana burung terbang dengan satu sayap. Bisa tapi berat, pasti sangat berat. 

Namanya manusia pasti punya rasa, punya hati. Keinginan untuk mencurahkan segala apa yang ada di hati dan kepala secara nyata muncul sesekali. Ada saat pula di mana ia butuh seseorang untuk berbagi kisah dari hati ke hati. Adakah pria baru di hatinya? Tidak! 

Keputusan untuk tidak menikah lagi gak hanya jadi pilihannya tapi juga permintaan Jasmin, putrinya. 

Bisa? #SiapaBilangGakBisa?  

www.kapanlagi.com
www.kapanlagi.com
"Adikku ... aku deket banget sama adikku, bisa cerita apapun itu karena dia orang yang selalu ada di sampingku dari kecil sampe dewasa sekarang. Dia tahu semua apa yang terjadi sama hidupku, selalu support aku ketika berada di fase terendah dalam hidupku dan dalam keadaan apapun, begitu pula sebaliknya,'' aku Ririn. 

Ia patut bersyukur bahwa ia dekat dengan sang adik, RiniYulianti. Mereka bisa berbagi kisah suka-duka dalam hidup. Mereka saling menguatkan dan mengingatkan dalam banyak hal. Jadi pundak tempat meneteskan air mata, memuntahkan semua kesal di dada, memeluk di saat badan butuh kasih sayang dan kehangatan serta menggandeng tangan ketika merasa sendiri.

Berkumpul dengan orang-orang yang berpikiran positif juga menjadi tips baginya untuk selalu semangat dan yakin dalam hidup. 

Selain itu, walaupun masih banyak orang bilang wanita itu lemah, Ririn mengajarkan kita untuk gak mudah menyerah dan gampang menangis atau berkeluh-kesah di depan anak. Jangan, jangan sampai. 

Ada orang, waktu dan tempat yang tepat untuk itu. Biarkan anak-anak asyik dengan masa tumbuh dan kembangnya dengan bahagia dan leluasa tanpa dicemari oleh perasaan yang gak karuwan karena penuntunnya goyah. 

*** 

Menjadi wanita di luar ekspektasi memang gak mudah tetapi jika keadaan memaksa, #SiapaBilangGakBisa? 

Ririn telah mencontohkan bagaimana menghadapi keadaan sulit menjadi single parent yang harus bertanggung jawab merawat dan membesarkan anak-anak sendiri.

Wanita Indonesia di manapun Anda berada, kembangkan minat dan bakat sedini mungkin sebagai penguatan karakter. Mengapa? Sebab wanita adalah pembawa faktor utama dalam perubahan dalam sebuah keluarga, pilar sebuah rumah yang akan roboh jika tidak kuat berdiri. 

Ingatlah selalu bahwa membahagiakan keluarga itu nomor satu tetapi jangan terlena karena lupa membahagiakan diri kita sendiri. Selamat menikmati hidup dan berkata "Thanks God, I'm a woman, strong and happy."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun