Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

OMG! Mengapa Jerman Ketendang dari Piala Dunia 2018?

6 Juli 2018   21:18 Diperbarui: 7 Juli 2018   00:58 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini kacang Garuda favorit saya, pedes seperti dikeplak sandal. (dok.Hokishop)

Meski lahir dan besar di Jerman, rupanya darah Turkinya masih membara dan meledak saat bertemu dengan presiden Erdogan pada tanggal 13 Mei 2018. 

Seperti diberitakan koran Jerman dan media sosial seperti Bild, Focus dan Huffingtonpost, ketemu presiden tempat leluhurnya di Inggris adalah hal yang lumrah. Yang bikin heboh adalah ia menyerahkan trikot, kaos nomor 11 di mana tertera namanya dan "Untuk Presiden Saya". 

Itu dinilai banyak pihak sebagai hal yang kurang pas. Pertama karena Jerman memang sudah lama gegeran sama Turki. Yang soal permohonan Turki supaya diterima sebagai anggota EU lah, yang tentang ditahannya wartawan Jerman lah, yang soal pengaturan kamp pengungsi menuju Jerman di Turki lah, larangan dukungan pemilihan presiden Turki di Jerman lah dan masih banyak isu lainnya. 

Oezil dinilai kurang peka dengan situasi politik negara Jerman. Bahkan beberapa orang Jerman umuran 40-70 tahun yang saya tanya, menyatakan rasa marahnya. Sampai-sampai memboikot nggak mau nonton pertandingan Jerman di WC 2018. "Buat apa mendukung orang yang nggak tahu berterima kasih?" sentilan mereka.

Semoga saja, mereka nggak gemes pergi ke museum Madam Tussau dan mencubit patung Oezil di sana.

Hal itu seperti menyiram bensin ke api yang sudah dipetikkan AFD, partai baru yang  lagi naik daun dan anti orang asing (Auslander). Seperti yang dituliskan Stephan Anpalagan, mereka menuding bahwa kekalahan Jerman pada pertandingan piala dunia salah satunya karena ada orang asing dalam tim. Mereka menyebut nama Mario Gomez dari Spanyol, Oezil Mezut dan Ilkay Guendogan dari Turki, Sami Khedira dari Tunisia, Jerome Boateng dari Ghana, Antonio Ruediger dari Sierra Leone, Leon Goretzka dari Polandia dan Marc --Andre ter Stegen dari Belanda.

Isu yang nggak hanya bikin personil tersebut di atas panas, juga bikin anggota timnas lainnya nggak jenak berlatih dan main, alias mengganggu konsentrasi banget.

Pemain Jerman sudah Kaya Raya

Selama main di Real Madrid, Oezil mendapat 15 juta euro dan 50 juta euro dari Arsenal. Sama halnya dengan seluruh pemain Jerman. 

Menurut situs Spox, masing-masing mendapatkan 7-20.000 euro/bulan. Thomas Mueller dan Manuel Neuer dari FC Bayern Munchen masih menduduki peringkat teratas dengan 15 juta per tahun. Disusul Boateng dengan 11,5 juta euro/tahun.

Ah Boateng, duta anti rasis kelahiran Berlin yang mendapat 300.000 euro pada WM 2014. Ia meraup ratusan juta euro hanya dari iklan. Banyak iklan yang ia bintangi seperti MC Donald, kacamata hitam, jaket BSTN, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun