Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

OMG! Mengapa Jerman Ketendang dari Piala Dunia 2018?

6 Juli 2018   21:18 Diperbarui: 7 Juli 2018   00:58 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini kacang Garuda favorit saya, pedes seperti dikeplak sandal. (dok.Hokishop)

"Malu, aku malu, pada semut meraaaahh, yang berbaris di dinding ...." Itu lagu yang tiba-tiba melintas di otak saya saat timnas Jerman dikalahkan Meksiko 0-1. Astaga, mosok juara dunia tahun 2014 kalah sama Meksiko? Mana? Mana juara dunia yang kami elu-elukan selama empat tahun terakhir? Isinnnnn!

Saya pandang layar TV, terlihat Loew kecewa berat langsung masuk kamar ganti tanpa menunggu anak-anak didiknya. Celetuk saya di antara orang-orang yang ikut public viewing alias nonton bareng di rumah kami, "Kurang bagus mainnya, nanti dicableki, dipukul pantatnya satu-satu...."

Dan barangkali pecutan dan motivasi dari pelatih dan kritikan fans Jerman yang kecewa berat membuat tim berjuang keras mengalahkan Swedia 2-1.

Nyatanya kebanggaan itu nggak lama, karena kemudian KO oleh Korea Selatan yang super giras dengan 0-2.  Dan golnya mbangeti banget, a big failure.

Hasilnya, Jerman harus pulang kandang. Timnas meninggalkan Rusia karena sudah tersingkir dari grup. Omaigot!

Lantas, apa sih masalahnya, kok timnas Jerman sampai nggak bener begitu? Ada apa dengan timnas Jerman kesayangan kami? Berikut pengamatan saya sebagai orang asing yang ikut mendukung tim negara tumpangan saya itu:

Gara-gara Oezil Mezut

Orang Turki pernah dipekerjakan secara massal sebagai Gastarbeiter atau pekerja pinjaman di Jerman pada masa lampau. Selain nggak jauh-jauh amat, Jerman menjadi "gula" bagi masyarakat Turki yang mencari rejeki.

Selanjutnya, banyak dari mereka yang tidak kembali ke negaranya. Justru mengangkut seluruh anggota keluarganya. Dari bulik, paklik, pakdhe, budhe, keponakan sampai pacar, semua diimpor ke Jerman. Selain nyaman hidup di Jerman, masa depan mereka terjamin. Setiap bayi orang asing di Jerman termasuk Turki, yang lahir di Jerman bisa langsung dapat paspor Jerman, asyik kan? Nggak usah pakai tes kewarganegaraan dengan ratusan soal dan syarat tinggal sekian tahun. Nggak usah.  Seperti jalan tol.

Oezil adalah salah satu keturunan orang Turki yang menggantungkan masa depannya di negara penghasil Mercedes Benz. Eyang dan ayahnya yang masih balita, pindah ke Gelsenkirchen, Jerman. Sampai Oezil lahir tahun 1988 di sana.

Ia memang pemain handal dari timnas Jerman yang selalu dielu-elukan. Apalagi perannya dalam piala dunia 2014 yang lalu. Sebelumnya, ia sudah membela tim lokal Jerman seperti Schalke 04 dan Werder Bremen, lalu FC Real Madrid dan terakhir, FC Arsenal (sampai 2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun