Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Eurovision 2018 | Israel Jawara, Jerman Keempat dan Sabotase untuk Inggris

1 Juni 2018   16:02 Diperbarui: 1 Juni 2018   16:43 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Michael Schulte dari Jerman, jawara di hati (dok. Eurovision)

Di mana ESC diadakan? Lisabon, Portugis. Negara kolonial yang ingin saja jejak tanahnya suatu hari nanti.  Rupanya negara itu yang menjadi tuan rumah ESC tahun 2018. 

Rentetan acaranya, semi final 1 tanggal 8 Mei, semi final 2 tanggal 10 Mei dan grand final  tanggal 12 Mei. Kami ketinggalan final 1 dan 2. 

Tekat kami, finalnya nggak boleh kelewatan. Waktu itu pas liburan sekolah di Jerman dan kami berada di Dijon (Perancis), tempat asal mastard atau senf dibuat, suami bela-belain cari di internet sampai bayar premi buat lihat acara live yang digelar TV Jerman. Sebabnya cari-cari channel TV di kamar hotel, hanya dua TV Jerman yang masuk dan bukan termasuk TV resmi peliput acara. 

Menyimak berjam-jam acara, kami menikmati camilan brondong jagung. Selama nonton, kami berdebat soal siapa yang tampil bagus dan bakalan menang.

Pertama, tentu Jerman karena kami keluarga mix Jerman-Indonesia. Nasionalis, dong. Michael Schulte sangat mengharu biru dengan lagu yang diciptakan bersama teman-temannya, "You let me walk alone." Lagu kisah nyata, yang mengingatkan beratnya hidup bersama ibu dan 2 saudaranya, tanpa seorang kepala keluarga. 

Bagaimanapun, ia berhasil meraih apa yang diinginkannya. Menjadi pemimpi yang menjadikannya nyata, seperti sang ayah. Mata saya sampai berkaca-kaca meski sebenarnya bukan tipe yang gampang nangis.....

Kedua, kami tertarik pada sosok Netta yang berpenampilan ala Korea, background puluhan boneka emas kucing maneki-nekos"good luck" dan suara serta lagu yang unik. "Toy" atau "mainan" menjadi lagu yang ia bawakan. Liriknya menggelitik, kebanyakan menggunakan bahasa Inggris tetapi menggunakan kalimat aneh yang ternyata dari bahasa lain seperti "baka" (Jepang) dan masih banyak lagi.

Ketiga, peserta bernama Eleni Foureira. Tubuhnya yang tinggi langsing, menjulang ditambah rambut panjang pirang bergelombang, sangat seksi menarik hati. Apalagi suaranya yang melengking-lengking dengan gerakan tubuh yang gemulai menggoda.  Wahhh jadi ingat Shakira! Ngajakin badan bergoyang-goyang, senang.

Keempat, peserta dari Australia karena separoh orang Indonesia. Bangganyaaaa, dada bergemuruh. Harusnya, ia bisa menarik sekian persen simpati penonton dari negara bapaknya yang punya jumlah 250 juta penduduk karena pemilih dan juri dari Australia nggak bisa memilihnya (kasih poin 12)  sesuai aturan ESC.

Nah, dari favorit kami itu, ternyata yang menang Netta dari Israel! Dari 43 peserta, Netta berhasil menghipnotis jutaan voter dan ratusan juri (satu negara 5 juri). Dengan perolehan televoting 317, dan poin 12 dari Belarus, Spanyol, Rumania, Perancis dan Montenegro. 

Sedangkan total score 529, score juri 212 dan mendapat poin 12 dari juri negara Ukraina, Azerbaijan, San Marino, Georgia, Spanyol, Moldova, Perancis dan Australia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun