Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Begini Cara Wali Kota Jerman Memotivasi Lansia agar Panjang Umur

26 April 2018   16:49 Diperbarui: 27 April 2018   10:18 2892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erdbeer Kuchen (dok.Gana)

Setelah duduk dan bercakap-cakap dengan pastor yang memang diundang untuk memberkati opa, bunyi bel pintu terdengar. Nggak ada yang bisa bukain pintu, saya putuskan berdiri menuju pagar.  Ada tamu berdiri di depan rumah mertua.

Saya jabat tangan beliau.

"Selamat sore, saya Wali Kota sini." Pria dengan baju biru berjas biru gelap mengulurkan tangannya. Ia menutup pintu pagar yang saya buka barusan.

"Iya, Pak Wali. Saya sudah tahu." Hahaha... Pak Wali melongo. Memang kami sudah diberi tahu mertua bahwa wali kota akan datang. Hanya saja pasti beliau nggak nyangka saya datang. Lahhh, memang saya siapa atuhh? Nggak penting.

Tangan saya memberi kode mempersilakan beliau duluan untuk menuju pintu rumah, meski di Jerman masih ada nuansa lady first.

Begitu masuk rumah, beliau memberi salam kepada opa yang berulang tahun. 

"Saya senang bahwa Anda masih sehat dalam usia 80 tahun. Wah, hebat ya. Saya dan staf memberi ucapan selamat kepada Anda. Kami ada sedikit hadiah berupa voucher belanja dari toko daging di kota kita dan sebuah kaleng makanan. Semoga berguna."

Wali kota kembali duduk ke kursi di seberang saya dan menikmati kue khas Jerman seperti Schwarzwald Torte, Marmor dan Erdbeer. Ending-nya, melahap irisan Vesper raksasa. Isinya bisa salmon, keju atau salami.

Hmm. Heran, dari jadwal 30 menit, pak wali duduk 1 jam atau 30 menit lebih lama. Jadi ingat jargon; kalau sudah duduk lupa berdiri. Saat pamit pulang ke rumah, ada percakapan singkat.

"Ketemu lagi 10 tahun lagi." Opa menjabat tangan pak wali.

"Tidak, saya nggak mau. Lima tahun lagi, ketika Anda berumur 85 tahun. Lalu mungkin 90 tahun dan 100 tahun."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun