Pertanyaan saya, kalau gembok bertuliskan nama pasangan, apakah ada garansi uang kembali eh garansi cinta abadi? Belum tentu karena yang membuatnya begitu adalah ketika masing-masing pasangan mampu menjaga diri. Jangan hanya berharap pria menghargai perempuan tapi perempuan juga harus pandai menghargai diri sendiri.
Pengalaman asyik merayakan hari kasih sayang di Jerman, bukan? Kami rasakan betul kehangatan keluarga saat berjalan-jalan di sana. Hangatnya mirip kehangatan kompor bright gas.
Em, sebentar, saya bohong kalau di dalam hidup kami hanya ada suka, tetap ada duka di antara kami. Anak kami yang paling sulung, baru saja berumur 18 tahun. Dari TK, ia memang tidak suka diajak pergi. Sering ngambek dan inginnya tinggal di rumah dengan pembantu, tetangga atau nenek. Kadang gemes tapi mau bagaimana lagi?
Tak heran dari kebanyakan liburan kami keliling Jerman, ia selalu ketinggalan. Dalam dokumentasi buku "Exploring Germany", "Exploring Hungary" dan "Unbelievable Germany", sangat sulit untuk menemukan fotonya. Sayang, masa lalu tidak bisa diulang kembali.
Buku-buku yang menjadi catatan sejarah keluarga kami adalah gambaran seberapa bahagia masing-masing anak memiliki waktu yang berkualitas bersama keluarganya. Prasasti kehangatan keluarga layaknya BrightGas yang biru menyala.
Alasannya, jika sudah punya kehidupan sendiri, tak akan ada banyak waktu dengan orang tua. Ya, seperti saya yang jauh dari orang tua di tanah air dan tinggal bersama keluarga di Jerman. Apalagi jika ajal tiba-tiba menjemput.
Untungnya waktu kecil, saya sering ikut ke mana saja keluarga pergi. Dari yang menunggu orang tua jadi dalang dan sinden, sampai ke luar kota berjam-jam naik bus dengan membawa termos dan rantang seperti rombongan lenong. Baru ketika berumur duapuluhan, saya tidak punya banyak waktu dengan mereka. Itu saja, rasanya masih menyesal sekali.
Kompasianer, ada orang yang menolak tradisi merayakan Valentine dan ada yang pro. Ini biasa. Yang saya pahami dari peringatannya, cinta ada dalam hidup dan selayaknya dinikmati setiap hari di dunia ini. Hari kasih sayang setahun sekali bisa jadi mengingatkan keluarga yang lupa. Mereka yang lupa mencintai dan dicintai keluarganya. Mereka yang sok sibuk tak ada waktu untuk keluarganya, tidak ingat bahwa keluarga adalah harta paling mahal sedunia.