Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sayang, Si Sulung Ketinggalan Liburan Valentine

7 Maret 2018   17:01 Diperbarui: 7 Maret 2018   18:37 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di puri air Egeln berbendera merah putih. Begini kalau orang dihukum jaman doeloe. (dok.Gana)

Akhirnya setelah tujuh jam, sampai di Magdeburg! Liburan karnaval di wilayah Baden-Wuerttemberg beberapa minggu lalu jatuh pada tanggal 9-14 Februari. Magdeburg ada di wilayah Sachsen, jadi tidak libur, tempat-tempat wisatanya lengang. Yuhuuu.

Eh, mengapa Magdeburg? Karena tahun lalu, kami yang tinggal di Jerman Selatan sudah ke Jerman Utara. Dua tahun sebelumnya di Jerman Timur. Yang di tengah-tengah belum, terpilihlah Magdeburg. Kebetulan, om kelahiran kota kecil Egeln, yang hanya 20 menit dari pusat kota besar Magdeburg. Terakhir kali ke sana, 65 tahun yang lalu. Om pikir lebih asyik pergi-perginya barengan.

Sup sapi di Egeln (dok.Gana)
Sup sapi di Egeln (dok.Gana)
Di puri air Egeln berbendera merah putih. Begini kalau orang dihukum jaman doeloe. (dok.Gana)
Di puri air Egeln berbendera merah putih. Begini kalau orang dihukum jaman doeloe. (dok.Gana)
Take an apple a day, makes the doctor away (dok.Gana)
Take an apple a day, makes the doctor away (dok.Gana)
Tempat Wisata Rekomendasi Kami

Udara masih dingin menusuk kulit. Maklum, musim salju. Selama seminggu di Magdeburg, ke mana dong?

1. Hundertwasser, Zitadelle

Mengunjungi rumah dengan bentuk, desain dan warna yang unik sebagai ciri khas arsitek Austria, Friedensreich Hundertwasser. Mami Kartika Affandi adalah salah satu fans dari beliau. Saya ketularan.

Tidak dikenakan tiket untuk masuk atau melihat-lihat bangunan, kecuali jika makan di restoran/cafe di sana atau membeli suvenir. Masuk gratis, makan-minum bayar.

Dari bangunan itu, anak-anak belajar sedikit tentang desain antimainstream. Anak bungsu yang paling seneng karena dia punya cita-cita jadi desainer dan suka warna genjreng.

Di depan Hundertwasser (dok.Gana)
Di depan Hundertwasser (dok.Gana)
2. Rathaus

Kami melewati dua balai kota; yang lama (alte Rathaus) dan sebelahnya, yang baru (neue Rathaus).

Di dalam balai kota yang lama, ada restoran yang unik dengan kursi dan meja makan jaman kesatria. Makanannya lezat, harganya standar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun